Selamat Datang di Situs ini...

Terima kasih Sdr/Sdri sudah mengunjungi situs ini. Situs ini kami dedikasikan untuk memberikan informasi kerohanian, KHUSUS bagi anggota GEREJA MASEHI ADVENT HARI KE TUJUH. Silahkan MENDAFTAR dan CARILAH materi-materi kerohanian yang Sdr/Sdri butuhkan di "Daftar Arsip". Kami juga MENGHARAPKAN komentar Sdr/Sdri untuk MENINGKATKAN pelayanan kami. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 18 Juni 2013

Anak Allah & Allah Dalam Al'Quran

KONSEP PENEBUSAN, PENJELMAAN, ANAK ALLAH & ALLAH DALAM AL’QURAN
 Oleh: Pdt. Stenly Karwur
Kitab Taurat menjelaskan dengan jelas mengenai kisah penciptaan bumi yang sempurna (Kejadian 1 &2).  Rencana Allah ialah agar manusia dapat memuliakan Allah, namun di Kejadian 3, bumi ini jatuh ke dalam dosa akibat Nabi Adam dan Siti Hawa memakan buah larangan yang di larang Allah.  Sesuai dengan tuntutan hukum taurat, bahwa orang yang melanggar hukum Allah haruslah di hukum mati kekal, dan itu tidak terkecuali.  Namun gantinya manusia harusmati kekal, Allah memberikan janji mengenai kedatangan Yesus (Kejadian 3:15)yang akan menggantikan kematian Nabi Adam dan menebus dosa manusia. 


Janji ini di wariskan oleh para nabi turun-temurun melalui sistem upacara kurban di Baitullah sebagai lambang akan datangnya juruslamat yang sesungguhnya yang juga akan menjadi hakim (Al-Quran katakan sampai datang sang Imam Mahdi, Hakim yang adil).  Namun sampai 4000 tahun setelah kejatuhan manusia dalam dosa barulah Yesus / Nabi Isa datang. Dia yang suci harus menjadi kurban yang sesungguhnya menggantikan kurban binatang yang selama ini hanya sebagai lambang. Dosa di mulaikan oleh Setan yang adalah ciptaan Allah, itulah sebabnya tidak ada manusia atau malaikat sekalipun yang dapat menebus manusia, karena mereka juga hanya ciptaan.  Jadi hanya Yesus Kristus / Nabi Isa saja yang suci-tidak berdosa yang adalah Ruh Allahyang menjelma yang layak menjadi penebus. RUH ALLAH & FIRMAN ALLAH YANG MENJADI MANUSIA inilah yang di sebut Kabar Baik (INJIL), makanya Kitab Matius, Markus, Lukas & Yohanes yang semuanya memuat cerita mengenai Yesus di sebut berita pengharapan dan ini di sebut sebagai Kitab-kitab Injil. Makanya tidak ada satupun orang yang meragukan berita pengharapan dari Taurat, Zabur & Injil akan di sebut orang beragama. 

Jika Al-Quran itu shahih dari Allah dan meneguhkan kitab-kitab sebelumnya seperti yang di katakana Nabi Muhammad, maka seharusnyalah Al-Quran juga akan menceritakan Rahasia Penebusan yang besar ini dengan jelas tanpa keraguan bukannya berlawanan.  Kami sendiri saat mempelajari Al-Quran justru menemukan beberapa fakta Taurat & Injil dan Al-Quran yang selaras mengenai Yesus:

1.      PENJELMAAN YESUS SEBAGAI PENEBUSDOSA.  Ketika malaikat Jibril datang kepada Siti Maryam dan mengabarkan bahwa dia akan mengandung dan akan melahirkan seorang anaklaki-laki, malaikat itu menyuruh Maryam menamakannya Yesus / Isa yang dalambahasa ibrani berarti : Penyelamat umatdari dosa (Mat 1:21).  Ini sesuaidengan wahyu dari Nabi Yesaya 7:14, mengenai kedatangan “Imanuel”, bahasa ibrani yang berarti “Allah Beserta Kita”.  Ini seirama dengan Q.S. 21 Al Anbiyaa 91 yang mengatakan bahwa Isa dari Ruh Allahyang di jadikan tanda kuasa bagi semesta alam. Meskipun ini tampaknya tidak masuk logika bagi umat muslim namun fakta bahwa Inkarnasi Ruh Allah sebagai manusia sempurna itu di teguhkan Al-Quran: "Maka dia mengadakan pembatas dari keluarganya, lalu Kami mengutus Ruh Kami kepadanya, lalu dia menyerupakan dirinya dihadapannya sebagai manusia sempurna (Qs 19 Maryam 17). Ini meneguhkan pernyataan Injil tentangYesus, karena yang dalam kitab Taurat, Zabur dan Injil panjang lebar membicarakan bahwa Ruh Allah yang menjelma jadi manusia sempurna itu hanya Yesus/Isa Al-Masih, bukannya Muhammad. Sayangnya, ada yang Muhammad tidak tau. Yaitu setelah kemunculan Yesus/Nabi Isa yang mati di kayu salib danbangkit kembali, maka upacara kurban yang melambangkan penebusan itu sudah berakhir, mengapa? Karena Nabi Isa sebagai korban yang sesungguhnya sudah memenuhi maksud dari upacara kurban tersebut. Tapi karena ke tidak tahuannya, maka Muhammad terus memasukkan upacara kurban di alquran untuk menguatkan seolah-olah itu sesuai dengan mazhab Nabi Ibrahim.  Makanya sekarang ada 2 golongan agama yang masih terus mengadakan upacara kurban: Islam dan Yahudi, dan dua agama ini adalah dua agama yang mati-matian menyangkal Yesus sebagai penebus,walaupun di kitab-kitab mereka banyak di tulis tentang Nabi Isa sebagai penebus. 

2.     YESUSSEBAGAI ANAK ALLAH: Alasan kami menyebut Yesus sebagai Anak Allah bukan di dasarkan atas keturunan biologis bahwa Allah itu menikah dengan Maryam lalu bersetubuh/seks dan punya anak.  Bukan juga karena menggolongkan Yesus itu sebagai Allah yang lain seperti yang di tuduhkan oleh para sahabat dari kaum Muslim (Bagi kami sendiri ini memang ajaran kafir se kafir-kafirnya, dan ada baiknya jika kaum Muslim menjauhkan tuduhan seperti ini).  

Yesus di sebut Anak Allah di dasarkan atas penjelmaan-Nya (Yohanes 1:1, 14) sebagai manusia biasa (Al-Quran katakan itu “…Isa itu Rohullah, Rasullulah dan Kalimatullah” Anas bin Malik, hal 72, Q.S. 4 An Nisaa 171), dan karena Allah SENDIRI yang menyatakan hal tersebut melalui penulis Injil, yaitu saat baptisan Yesus dalam Injil Matius 3: 17 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."  Kesaksian Al-Quran yang lain adalah: (Jibril) berkata, "Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci" (Qs 19 Maryam 19).  Nah, kalau Nabi Isa itu seorang utusan Tuhan yang suci, dan Injil sendiri menyebutnya “Anakku Yang Ku kasihi” maka gelar dari umat Kristiani untuk-Nya sebagai Anak Allah tidaklah berlebihan dan tidak perlu di sebut kafir, bukan?

3.      YESUS SEBAGAI ALLAH:Yesus memang tidak pernah menyebut dirinya sebagai Allah.  Itulah wujud kerendahan hati-Nya yang amat mengagumkan, dan akan lucu jadinya kalau Dia mengakui diri-Nya sendiri, namun wahyu-wahyu yang turun pada para Nabi ratusan tahun sebelum Yesus-lah yang menyaksikannya, dan itu tidak mungkin salah.  Salah satu contoh dalam Yesaya  9:5 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”, dan ini hanya berlaku pada Yesus yang sedari kecil, dari rahim memang sudah suci.  Itu artinya tidak berlaku pada Nabi Muhammad, karena dia hanya manusia biasa yang di tunjuk sebagai nabi pada usia ke-40 tahun.   Kesaksian Al-Quran sendiri tentang sifat ke-Allah-an yang di miliki Yesus sangat tegas, contoh:

a.     HANYA ALLAH SWT. YANG MENGETAHUI HARI KIAMAT: "SesungguhnyaAllah disisi-Nya ilmu (tentang) kiamat.." (Qs 31:34).; ISA AS. MENGETAHUI HARI KIAMAT: "Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat, karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah aku itulah jalan yang lurus" (Qs 43 AzZukhruuf 61)

b.     HANYA ALLAH SWT. HAKIM YANG ADIL: "Bukankah Allah seadil-adilnya hakim?" ( Qs 95 Attiin , “…Yang menguasai hari pembalasan" (Qs 1 al Fatihah 4); ISAAS. HAKIM YANG ADIL: "Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam AKAN TURUN ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim Yang Adil.." (Hadis Sahih Muslim 127).

c.     Saat Nabi Muhammad SAW berdoa sebelum beliau wafat: “Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi” (Hadits Shahih Bukhari 1573).  Siapakah Teman Yang Maha Tinggi? Satu-satunya nabi yang paling cocok yang dapat di sebut sebagai Teman Yang Maha Tinggi adalah Isa putra Maryam, mengapa? Karena Dialah “…yang terkemuka di dunia dan di akhirat…” (QS 3 ‘Aali Imraan 45), Dialah “…hakim yang adil” (Hadits Shahih Muslim 127), Dialah Imam Mahdi yang di janjikan  (Hadits Ibnu Majah). Isa juga yang harus diiman oleh semua ahli kitab: karena Dialah yang akan menjadi saksi terhadap mereka (Q.S 4 An Nisaa159.  Tak heran nabi Muhammad kemudian bersabda: “Saya lebih dekat Isa anak maryam di dunia dan di akhirat…” (Hadits Shahih Bukhari 1501).

d.     Kesimpulan: Kalau kita jujur mengakui kesaksian Al-Quran bahwa Isa Al Masih itu Jalan yang Lurus (QS. 43 Az Zukhruf 61), Pembawa Terang (QS. 43 Az Zukhruf 63),  Ruhullah dan Kalimatullah, kalau benar Isa Al Masih itu Hakim yang Adil, terkemuka di dunia dan di akhirat, kalau benar Isa Al Masih itu Sang Imam Mahdi, dan kalau benar Isa Al Masih itu Teman Yang Maha Tinggi yang dekat dengan Nabi Muhammad, maka tidaklah berlebihan dan tidaklah kafir jika Taurat, Zabur dan Injil bahkan kitab-kitab para Nabi dan Rasul lainnya sepanjang Zaman yang telah lebih dahulu ada dan menjadi induk Al-Quran itu menyebut Yesus Kristus / Nabi Isa sebagai Tuhan & Allah, bukan?.

Semoga perbincangan ini dapat di pahami sesuai dengan kaidah kitab suci masing-masing.  Kebenaran itu hanya akan di bukakan secara jelas oleh Allah SWT jika kita mencarinya dengan hati jujur tanpa bermaksud mencari-cari salah pada Alkitab.  Bagi kami para pelajar Al-Kitab, kami tidak pernah berpatokan bahwa keterangan dan isi Alkitablah yang harus memuaskan pikiran kami manusia yang fana dan berdosa ini. Jika ada hal yang kami tidak pahami dari hal Firman tersebut, maka tidak dapatlah kami mempersalahkan Alkitab tersebut, tapi kami harus dengan rendah hati mengakui bahwa hikmat kamilah yang dangkal dan belum mampu menggalinya lebih jelas lagi.  Yang pasti ialah bahwa Kitab-kitab dalam Alkitab di Perjanjian Lama telah ada di dunia ini lebih dari 4000 tahun dan tetap ada, begitu juga dengan kitab-kitab di Perjanjian Baru.  Ini lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Allah tetap campur tangan dalam menjaga Firman-Nya.  Apa yang telah Allah tuliskan melalui para Nabi dan Rasul adalah pedoman bagi kami agar kami dapat hidup lebih baik lagi dalam memuliakan Allah. 

Kami juga adalah pelajar Al-Quran dan menurut hemat kami seharusnyalah Al-Quran itu di pelajari dengan membandingkannya dengan Taurat, Zabur & Injil yang tergabung dalam Alkitab (Bukankah Taurat & Injil adalah Induk dari Al-Quran, baca QS 43 Az Zukhruf 4). Dengan membuka mata terhadap kenyataan ini, kita tidak akan terjebak dalam masalah gengsi turunan yang menjamur dan merusak.  Maksud saya ada sebagian orang yang merasa gengsinya turun kalau di anggap bahwa kitab sucinya lebih rendah dari yang lain, padahal bagi kami tidak ada hal seperti itu, justru karena Kitab-kitab Injil yang muncul jauh sesudah Kitab-kitab Taurat itu banyak meneguhkan dan sejalan dengan kitab-kitab Taurat, makanya Kitab-kitab Injil itu di anggap setara dan sejajar dengan kitab Taurat. Kalau saja para penyelidik Al-Quran itu jujur dan tulus maka mereka tidak akan mencoba menyelidiki Alkitab untuk mencari-cari salahnya.

Justru dengan menyelidiki Al-Quran dengan tulus dengan membandingkannya dengan Al-Kitab, bapak akan lebih mengerti makna dari agama Islam yangsebenarnya.  Mengapa? karena 75% isiAl-Quran justru lebih banyak berbicara tentang Nabi Isa dan jaminan bagi yang menerima-Nya tanpa keraguan sama sekali dan hanya sebagian kecil saja yang berbicara mengenai Nabi Muhammad itupun tanpa jaminan bahwa yang mengikuti Nabi Muhammad akan selamat di dunia dan akhirat. Dalam Al-Quran-pun satu-satunya jaminan yang di berikan oleh Nabi Muhammad adalah hukuman neraka (QS 19 Maryam 71).  Tidak heran Nabi Muhammad telah mengatakan bahwa engkau tidak di pandang beragama jika mengabaikan Taurat & Injil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.