Ya’jujMakjuj – Zaman Keemasan Islam dan Keruntuhannya
Sebagai kelanjutan pembahasan Kitab Wahyu pasal 9, khususnya yang ditulis di ayat 13-21, mengenai ’Sangkakala ke Enam’ kali ini akan dibahas suatu pandangan tentang ; apakah hubungan nubuatan Alkitab tentang kemunculan Turky Ottoman dengan ajaran Muhammad dalam hal Ya’juj Makjuj.
Telah kita pelajari bahwa kemunculan Islam dibawah kepemimpinan Muhammad dan para khalifah utamapengganti beliau merupakan penggenapan dari sangkakala ke Lima dalam Alkitab(Kitab Wahyu pasal 9:1-12). Namun kemunculan Islam ini akan berakhir dengan ditiupnya sangkakala ke Enam yaitu munculnya Islam non Arab yangdikenal dengan kesultanan Turky. Alkitab menubuatkan bahwa Islam-Arab dibawahkepemimpinan Muhammad akan berakhir dan berganti kepada kepemimpinan Non Arab yanglain. Sangkakala ke Lima menubuatkan bahwa Islam dibawah kepemimpinan Muhammad hanya berumur 5 bulan(sama dengan 150 tahun) yang berarti akan berakhir ditahun762. Ditahun ini sejarah mencatat bahwa dinasty Abbasiyah mendirikan Baghdad menjadi ibu kota baru bagi kekalifahan Islam setelah timbul perang saudara yang hebat antara penerus kepemimpinan Arab.
Hal ini kemudian sangat berpengaruh kepada kelangsungan dari ajaran-ajaran Islam itu sendiri yaitu menuju ke paham-paham yang berbeda dari semangat mula-mula(ajaran mula-mula Nabi Muhammad) sampai kepada kejatuhan kerajaanIslam nantinya ditahun 1870 dibawah kesultanan Ottoman. Kitab Wahyu pasal 9tidak menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tahun 762 sampaipenggenapan sangkakala ke Enam yang lebih dikenal sebagai kedatangan Turky atauIslam non Arab pada ayat 13 – 21, namun hal ini berkaitan dengan Kitab Daniel pasal11 yang menubuatkan munculnya raja ketiga dari Persia yaitu Darius I atau dalamQuran dikenal sebagai Dhul-Qarnain.
Tulisan dibawah lebih menitikberatkan kepada kondisi-kondisi dari umatIslam itu sendiri mendekati berakhirnya kekalifahan Arab, bergantinyakekalifahan Arab kepada non Arab dan bagaimana kondisi umat serta kepemimpinanIslam berdasarkan nubuwat dari Muhammad sendiri yang menjelaskan tentangkejatuhan Islam setelah beliau meninggal.
Kejatuhan Islam dan beralihnya Islam menjadi kekuasaan sekuler telahdiramalkan oleh Muhammad sebagaimana sebuah Hadis meriwayatkan demikian :
Nanti dalamwaktu yang tidak lama, akan datang pada manusia suatu zaman, dimana agama Islamtidak tinggal kecuali hanya namanya saja, dan tidak ada yang tinggal dari padaAl Qur’an kecuali hanya huruf dan tulisannya saja. Mesjid-Mesjidnya menterengdan megah, tapi sunyi dari pada petunjuk. Ulama mereka adalah yang paling jahatdiantara yang ada dibawah langit, dari mereka (ulama) itu akan munculbermacam-macam fitnah, dan fitnah itu akan kembali kepada lingkungan mereka itusendiri (umat Islam). (60)
Hadis diatas memberikan ciri dan waktu yang jelas, yaitu sepeninggalMuhammad ditahun 632 tidak lama(”dalamwaktu yang tidak lama” sesudah itu akan terjadi perubahan, dimanaperubahan itu disebut sebagai suatu zaman/masa dimana agama Islam hanya tinggalnamanya saja, banyak fitnah dan timbul perpecahan internal. Yang dikatakanhal-hal itu akan kembali kepada lingkungan umat Islam itu sendiri. Dalam Hadis-Hadislainnya, Muhammad mengatakan itulah awal dari akhir jaman, munculnya Dajjal danwaktu kedatangan Imam Mahdi dan Isa.
Sangkakala ke 5(Wahyu 9:1-12) dengan jelas menubuatkan periode masapemerintahan Islam mula-mula sebelum ’jatuh’ adalah 150 tahun. Dimulai daritahun 612 (mula pertama Muhammad berdakwah) sampai dengan tahun 762(pemindahanibukota Islam dari Mekkah ke Bagdad). Kondisi saling fitnah ini dilukiskan olehseorang pendeta Kristen sebagai berikut ;
"Dalamkota damai ini(Bagdad), ditengah-tengah kekayaan bangsa Timur, para Abasit[Kalif pemimpin] dengan cepat menghina pertarakan dan kesederhanaan kalifpertama dan mereka menginginkan untuk melebihi kebesaran raja-raja Persia…kemegahan dewan ini terlihat lebih jelas lagi dalam kejatuhan kerajaan ini…kemewahan para khalif…menghentikan kemajuan kerajaan Arab. Penaklukan duniawidan rohaniah telah menjadi tujuan utama penerus pertama dari Muhammad… semangatmereka yang membara –di lemahkan oleh waktu dan kekayaan… peperangan tidak lagimenjadi nafsu orang-orang Saracen (bangsa Arab dari Timur);…"(61)
Mengapa Islam hanya tinggal nama saja, mengapa para ulama adalah tergolongyang paling jahat dan mengapa fitnah itu terjadi? Kita akan menyelidikiberdasarkan sejarah, berdasarkan tulisan Kitab Suci(Quran dan Alkitab) dan HadisMuhammad tentang hal ini. Inilah sejarah yang termeterai yang akan diungkapdiakhir jaman.
Apakah ada Nubuatan Muhammad yang mendukung pemahamanan ini? Tentu ada.Kesultanan Turky sesungguhnya adalah makna dari datangnya Ya’juj Ma’juj dalamsurat Al Kahfi. Ya’jug dan Ma’jug sesungguhnya adalah bangsa Tartar dan Mongolatau Thurani yang mulai merambah ke Eropa di abad ke-5 Masehi. Mereka lahir dandibesarkan di Asia Tengah dan Utara yang kemudian menjadi pemeluk Islam. Merekaadalah suku barbar dari pegunungan yang sangat kejam. Dalam Alkitab disebutsebagai Gog dan Magog (Yehezkiel 38 dan Wahyu 20:. Mereka inilah yang menjadicikal bakal kesultanan Turky-Ottoman yang dinubuatkan dalam Alkitab berumurhanya 391 tahun dan 15 hari.
Muhammad mengatakan perihal kedatangan mereka sbb;
Tidak akandatang kiamat sehingga kamu akan memerangi bangsa Khusz dan Karman darikalangan Ajam(non Arab), yang wajahnya kemerah-merahan, pesek hidungnya, sipitmatanya dan mukanya seperti perisai yang lengkung (HR Bukhari, bab AlamahNubuwah: 6/604)
Tidak akanterjadi hari Kiamat sehingga kamu memerangi kaum yang terompah mereka terbuatdari bulu, dan sehingga kamu memerangi bangsa Turk yang bermata sipit, bermukamerah, berhidung pendek(pesek), mukanya seperti perisai yang lengkung” (HRBukhari: 6/604).
Secara spesifik kedatangan kaum Ajam(non Arab) ini telah diramalkan akanmemerangi kaum Muslimin dengan ciri-ciri fisik yang sangat jelas maupun arahasal kedatangan mereka.
Al Anbiyaa’[21.95-96] Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kamibinasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabiladibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj, dan mereka turun dengan cepat dariseluruh tempat yang tinggi.
Al Kahfi[18.94] Mereka berkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Makjujitu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kamimemberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kamidan mereka?"
Rahasia apa yang tersimpan didalam munculnyaYa’juj dan Ma’juj atau Gog Magog, adalah rahasia yang sangat perlu diketahuioleh umat beragama khususnya Islam dan Kristen diakhir jaman ini. Pemahamanyang benar akan arti kedatangan mereka akan membuat umat Islam dan Kristenkembali kepada agama Tauhid yang sesungguhnya. Dan menjawab keraguan akankebenaran Kitab Suci dan membongkar tipu daya setan yang ingin memecah belahketurunan Ibrahim.
Rahasiadibalik ”dinding” dan ”tempat yang tinggi”.
Didalam surat Al Kahfi maupun Al Anbiyaadisinggung soal adanya ”tembok” atau ”dinding penyekat” yang menghalangikedatangan Yajuj Majuj dari ”tempat yang tinggi” dimana dinding itu dibuat olehZulkarnaen. Lokasi dinding itupun tidak dijelaskan secara konkrit baik didalamQuran maupun Sunah. Namun bila dibaca dengan teliti surat Al Kahfi tersebutterdapat beberapa tanda yang bisa dihubungkan dengan kebenaran fisik yangmenggenapinya dan itu begitu luar biasa.
Disebutkan sebuah nama Zulkarnain. Bahasa aslinyaadalah Dhul-Qarnain yang bermakna ”mempunyai dua tanduk” atau juga diartikansebagai ”orang yang memerintah dua generasi” atau dua kerajaan. Dalam kitabSuci(Alkitab) hanya satu yang memenuhi ciri-ciri ini sebagaimana dijelaskanoleh Nabi Daniel, yaitu Raja Media Persia. Hal ini sama sebagaimana khayal yangdilihat oleh Nabi Daniel sebagai seekor domba bertanduk dua yang oleh kalanganpemikir Kristen diartikan sebagai kerajaan Media Persia. Dengan sangat jelasAlkitab memberikan penjelasan sbb : ”Domba jantan yang kaulihat itu, dengankedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia (539 – 331 SM) (Daniel8:20). Dan diantara raja-raja Media Persia, selanjutnya kita akan melihatsepakterjang yang dilakukan mereka yang menggenapi pembentukan ”tembok dandinding penyekat” itu yaitu raja Darius I.
Jewish Encyclopaedia menerangkan sbb : ”Dariusadalah negarawan yang ulung. Peperangan yang beliau lakukan hanyalah dimaksuduntuk membulatkan tapal-batas kerajaannya, yaitu di Armenia, Kaukasus, India,sepanjang gurun Turania dan dataran tinggi Asia Tengah”. Hal ini juga dikuatkanoleh Encyclopaedia Britanica sbb: ”Tulisan yang diukir dalam batu menerangkanbahwa raja Darius adalah pemeluk agama Zaratustra yang setia. Tetapi beliaujuga seorang negarawan yang besar. Pertempuran yang beliau lakukan, hanyalahuntuk memperoleh tapal-batas alam yang kuat bagi kerajaannya, demikian pulauntuk menaklukkan suku bangsa biadab didaerah perbatasan. Jadi, raja Dariusmenaklukkan bangsa biadab di pegunungan Pontic dan Armenia, dan meluaskankerajaan Perisa sampai Kaukasus.
Kembali kepada kitab Al Kahfi diayat sebelumnyatepatnya ayat ke 86, berbunyi demikian ;
”Merekaakan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: "Akuakan bacakan kepadamu cerita tentangnya"(83). Sesungguhnya Kami telahmemberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanyajalan (untuk mencapai) segala sesuatu(84),maka dia pun menempuh suatu jalan(85).Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihatmatahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam (86)...”.
Kesuksesan Darius dalam menetapkan tapal-bataskerajaannya membentang sampai kearah Barat yaitu Laut Hitam. Hal ini menjelaskanakan arti dari ’laut yang berlumpur hitam’ yang sesungguhnya adalah tapal bataskekuasaan Media Persia di sebelah Barat sampai bertemu dengan Laut Hitam.
Selanjutnya surat Al Kahfi menuliskan kisahperjalanan Darius ke Timur dan Utara, sbb ;
”Hinggaapabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) diamendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikanbagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu(90),......Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi)( 92). Hingga apabila diatelah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukititu .. itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan (93).”
Perjalanan Darius I ke Utara berhenti ketikabeliau mencapai pegunungan Armenia dan Azarbaijan. Digunung ini beliau bertemusuatu kaum yang berbeda bahasanya(berbeda dengan bahasa Persia-’tidak mengerti pembicaraan’.Selanjutnya ayat Quran menjelaskan permintaan kaum itu kepada Darius I sbb ;
Merekaberkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Makjuj itu orang-orangyang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatupembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?(94)" Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhankukepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan(manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka(95)
Dan kemudian atas permintaan suatu kaum itu, rajaDarius I membuat tembok dari besi sebagaimana disebutkan dalam ayat selanjutnya;
berilah akupotongan-potongan besi" Hingga apabila besi itu telah sama rata dengankedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: Tiuplah (api itu)".Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata:"Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panasitu"(96).
Sebagian ulama penafsir kemudian berusaha mencaritahu lokasi tersebut. Dan akhirnya mereka berkesimpulan sbb ;
Ibnu Abbasr.a berkata, ”Dinding tersebut terdapat dibelahan negara Turki, diantaranyaArmenia dan Azerbaijan” (HR Thabrani, Qurthubi, Imam Alusi dan Baidhawi).
JamaluddinAl-Qasimi menuturkan bahwa sebagian para peneliti berkata, ”Dinding tersebutterdapat dibalik sebuah gunung di Pegunungan Qauqaz, dikalangan Arab dikenaldengan sebutan Gunung Qaf di kawasan Dagistan, yaitu didua kabilah (Aquq danMaquq). Kemudian diganti dalam bahwa Arab dengan sebutan Yakjuj dan Kakjujkarena kedua istilah inilah yang dikenal oleh manusia. Kedua istilah ituterdapat pula dalam kitab-kitab samawi lainnya. Dari keduanya (Yakjuj danMakjuj) muncul generasi dari komunitas bagian utara dan tenggara di Rusia danAsia.
Abul A’laAl-Maududi berkata dalam Tafsir Surat Al-Kahfi ”Yang lebih mendekati kebenarantentang Yakjuj Makjuj adalah kabilah-kabilah Rusia dan China Utara yang dikenaldengan nama Tartar, Mogol, Haun dan Saibts yang berubah menjadi negaraberperadaban sejak dahulu kala”. Seorang alim Nasrani bernama Girom berkata,”Yakjuj Makjuj tinggal disebelah utara Qafqaz dekat Laut Khizr.” (62)
Yang menarik adalah sebuah fakta bahwadipegunungan Kaukasus(Qauqaz) diantara laut Khizr dan Laut Hitam terdapatlahsebuah jalan sempit yang menghubungkan antara belahan pegunungan utara danbelahan selatan. Jalan itu berada diantara dinding-dinding pegunungan yangdijadikan jalan penyerangan suku-suku yang tinggal diutara untuk menyerbusuku-suku disebelah selatan. Dalam sejarahnya untuk menghindari keganasansuku-suku Utara ditempat tersebut Darius I atas permintaan ’suatu kaum’membangun dinding besi untuk menghalangi mereka memasuki belahan selatan. Jalanitu disebut Jalan Darabal atau Derbent atau Darband terletak dipantai LautKaspia. Didalam peta antara Keokas dan Thiflis dan sering disebut sebagaibenteng Alexander. Encyclopedia Britanica menjelaskan tembok itu sbb: Derbentatau Darband adalah sebuah kota kerjaan Persia di Kaukasus , termasuk propinsiDaghistan, dipantai Barat Laut Kaspia.....diujung sebelah Selatan terletakTembok Kaukasus yang menjulang ke Laut, yang panjangnya 50mil, yang disebutTembok Alexander....Tembok ini seluruhnya mempunyai ketinggian 29kaki, dantebal -/+ 10 kaki; dan dengan pintu gerbangnya yang dibuat dari besi, danberpuluh-puluh menara pengintai, merupakan pertahanan tapal-batas kerajaanPersia yang kuat.
Sehingga rahasia dinding telah kita mengertiberdasarkan tafsir maupun catatan sejarah bahwa dinding yang dimaksud didalamQuran adalah dinding yang dibuat oleh Raja Darius-Media Persia yang disebuttembok Alexander, suatu tempat dimana akan keluar sekumpulan orang yang akandinamakan sebagai Ya’juj dan Ma’juj.
ApaHubungan Kedatangan Ya’juj Majuj/Gog Magog dengan ’kejatuhan’ Islam?
Setelah kematian Muhammad, Islam menjadi salahsatu kekuatan dunia dan agama universal. Kelemahan yang terjadi di kerajaanByzantium, perselisihan antara gereja-gereja Yunani dan Latin, perpecahanNestorius dan Eutyches, keruntuhan kekuasaandynasti Sassanian (Persia), lemahnya standar moral dari agama yang baru munculini, kekuatan fanatikisme agama yang didukung dengan kemahiran berperang,keinginan untuk menjarah dan semangat penaklukan—semua ini menjadifaktor-faktor yang dikombinasikan dengan kepandaian dari para kalifah penggantiMuhammad menuju kemenangan demi kemenangan. Dalam hitungan waktu kurangdari satu abad Palestina, Syria, Mesopotamia, Mesir, Africa Utara, dan SpanyolSelatan berhasil dikuasai Islam. Pasukan Islam bahkan berhasil melewati Pyrenees,suatu hal yang sangat menakutkan dimata gereja Roma. Namun pergerakan pasukanitu berhasil dikalahkan oleh Charles Martel ditahun 732sehingga tidak menyebar ke Eropa.
Diabad 8 dan 9 pasukan Muslimberhasil menaklukkan Persia, Afghanistan, dan sebagian besar India, dan diabadke 12 mereka telah menjadi satu kekuatan yang absolute di kawasan Asia Barat,Spanyol dan Africa Utara, Sicily, dll. Tetapi anehnya para kalifah Islam ini berhasildikalahkan oleh Mongols dan Turky, diabad 13. Para penakluk Islam ini kemudianmengadopsi agama Islam dan di thn 1453 akhirnya mereka berhasil menguasaikerajaan Byzantium. Satu hal yang perlu diingat adalah Islam pada waktu inibukanlah Islam yang berasal dari pengikut Muhammad mula-mula. Boleh dikatakanIslam Non Arab. Mengapa hal ini terjadi dan bagaimana nubuwat Muhammadmeramalkan hal ini akan terjadi dan hal ini mengakibatkan kejatuhan Islam?
Kita akan menyelidiki kondisi masyarakat Islamsebelum turunnya Ya’juk Ma’juj atau sesaat sebelum Turky menjadi satu dynastiyang besar setelah abad ke 13. Sebagaimana dilukiskan oleh seorang pendetadiatas, setelah tahun 762 para Kalifah Arab menikmati kemasyuran dankeberhasilan yang luar biasa. Namun kenikmatan dunia itu telah membuat semangatpenyebaran Islam diliputi keagungan tahta dunia dan menjadikan hal tersebut sebagaisuatu ”nafsu dunia” untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan lain yang belum memelukIslam, bukan sekedar menyebarkan agama Islam.
Ada beberapa Hadis yang menjelaskan kondisikerohanian umat Muhammad sebelum turunnya Tartar dan Mongol :
Dari Zainabbinti Jahsy r.a. bahwa Rasulullah saw. Masuk kerumahnya-menurut riwayat lainRasulullah bangun tidur dengan sangat terkejut-lalu bersabda, ”Celakalah bangsaArab dari bencana yang sudah dekat, hari ini Yakjuj dan Makjuj keluar daribenteng seperti ini, dan beliau membuat tanda lingkaran dengan dua jarinya(ibujari dan telunjuk). Lalu Zainab bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah kami akanhancur, sedangkan diantara kami masih terdapat orang saleh?” Beliau menjawab,”Ya, Jika keburukan telah menyebar.”(63)
Dikatakan oleh Muhammad dekat sebelum turunnya Tartar dan Mongol, adanya suatu prakondisi.Jika waktu itu keburukan tidak menyebar maka bangsa Arab tidak akan dihancurkandan sebaliknya bila memang pada waktu itu keburukan telah menyebar didalamkerajaan Islam maka kedatangan Tartar dan Mongol akan berhasil menghancurkankerajaan Islam waktu itu dan mengambil alih kekuasaan Islam Arab. Apa yangterjadi dengan sejarah adalah suatu fakta bahwa kerajaan Islam dibawahkekalifahan bangsa Arab akhirnya beralih kepada Non Arab. Sehingga nubuwatMuhammad tepat tergenapi bahwa Islam setelah sepeninggalnya Muhammad mengalami prakondisi’keburukantelah menyebar’ sehingga berhasil dihancurkan oleh Non Arab.
Yang dimaksud dengan ”keburukan” dalam hadistersebut adalah maraknya kefasikan dan perbuatan dosa, cinta dunia dan takutmati. Kondisi kemerosotan moral dalam Islam inilah yang mengakibatkanmasyarakat Islam Arab kemudian mendapatmusuh-musuh dari ’luar’ / non Arab, kedatangan musuh-musuh itu akan silihberganti sampai akhirnya pemerintahan Islam Arab akan beralih kepadapemerintahan Islam Non Arab.
”Hampirtiba masanya umat-umat lain akan memperebutkan kamu dari segala ufuk(penjuru)sebagaimana orang-orang lapar memperebutkan makanan diatas mangkuk”. Iaberkata, kami berkata: ”Ya Rasulullah! Apakah karena jumlah kami sedikit ketikaitu?” Beliau menjawab: ”Bahkan pada saat itu kalian berjumlah banyak, akantetapi kalian laksana buih air bah. (Allah) mencabut rasa takut dari hati-hatimusuhmu, dan akan mencampakkan kedalam hati kamu penyakit Al-Wahn!” Bertanyalahseseorang: ”Wahai Rasulullah, apa penyakit Al-Wahn itu?” Beliau menjawab:”Cinta hidup dan takut mati”. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud.
Apakah benar bahwa kondisi yang dialami olehmayoritas umat Islam menjelang kedatangan Ya’juj Majuj adalah benar sepertinubuwat yang disampaikan oleh Muhammad sebelum Beliau meninggal? Apakahperistiwa-peristiwa direbutnya Islam Arab oleh umat-umat lain dan kemerosotanmoral(penyakit Al-Wahn) benar benar terjadi dimasa-masa itu?
Fitnah-fitnah
SepeningalMuhammad, Islam mengalami perkembangan luar biasa, namun empat khalifah pertamayang menggantikan Muhammad selalu bergulat dalam pertanyaan-pertanyaan yangsulit mengenai bagaimana Islam harus dipertahankan sesudah meninggalnya sangutusan. Tidak seperti semasa Muhammad masih hidup, Islam mempunyai petunjukyang jelas setiap menghadapi suatu peristiwa, Muhammad akan larut dalamkesendirian dan menerima wahyu untuk mengambil langkah yang tepat. Kelangsunganumat Islam sekarang bergantung kepada pandangan manusia yang ada pada diri parakhalifah.
Sebagian pemimpin Muslim tidak mempercayaidiperlukannya sebuah ’negara’ tetapi bagi Abu Bakar dan Umar ibnu Khaththabberpendapat bahwa umat seharusnya mempunyai satu pemimpin, seperti saatdipimpin Muhammad. Tetapi Ali ibnu Abi Thalib masih terlalu muda untuk menjadipemimpin, sehingga Abu Bakar kemudian dipilih menjadi pemimpin pertama lewatsuara mayoritas.
Masa kepemimpinan Abu Bakar hanya berlangsung 2tahun(632-634) dan merupakan masa-masa penting karena munculnyapemberontakan-pemberontakan dari suku-suku yang telah berhasil disatukanterdahulu oleh Muhammad. Suku-suku itu tidak terlalu tertarik dengan sisi-sisiagama yang dibawa Muhammad, mereka lebih melihat itu sebagai unifikasi politikuntuk keamanan dan kelangsungan hidup dipadang gurun yang kejam dari serangansuku-suku liar. Beberapa pemimpin suku tersebut berpendapat bahwa ’perjanjian’mereka hanya berlaku kepada Muhammad dan bukan kepada penerusnya. Pemberontakandan penyerbuan kepada sesama suku-suku yang sudah tergabung kedalam masyarakatIslam inilah yang harus dihadapi oleh Abu Bakar.
Abu Bakar berhasil memadamkan api pemberontakandengan baik termasuk konflik religius yang disebabkan oleh beberapa pemimpinyang mengangkat diri sebagai nabi pengganti Muhammad. Unifikasi Arab tetapterjaga sehingga peperangan diantara suku-suku(ghazwu) yang telah bergabungdalam pacta Islam dapat dihindari dan sumber penghasilan tetap terpeliharadengan baik.
Namun demikian kemunculan Islam membuat ghazwutidak bisa berlaku karena sesama suku sudah tidak diperbolehkan menyerang sukuyang lain sementara itu unifikasi Arab semakin hari semakin besar danmemerlukan sumber penghasilan lainnya. Pada saat inilah Islam dibawah Umar ibnuKhaththab mulai ekspansi kepada masyarakat non-Muslim lainnya.
Dibawah pimpinan Umar(634-644) bangsa Arab mulaimenyerbu Iraq, Syria, dan Mesir. Kemenangan pertama di peroleh dalam PerangYarmuk dengan menaklukkan Palestina Utara(636), setelah itu membawa merekamengalahkan pasukan Persia dalam perang Qadisyyah(637) dan berhasil menguasaiibukota Persia Sassanid, menaklukkan Yerusalem(63 sehingga seluruh dataranSyria, Palestina dan Mesir berada ditangan pasukan Islam. Pada tahun 641,pasukan Islam berhasil merebut pantai Afrika Utara sampai Cyrenaica danmenobatkan Islam menjadi penakluk kerajaan lain yang lebih lemah, meskipuntidak berhasil mengalahkan kerajaan Byzantium(Romawi Timur).
Sekilas kemenangan ini memang pragmatis,kebanyakan pemikir Barat menilai bahwa penaklukan Islam kenegara-negara lainadalah jahat sehingga penyebaran ajaran Islam diidentikkan dengan pedang.Kecuali para masyarakat yang ditaklukkan masih menyembah berhala maka Islamdengan tegas akan melakukan pembantaian bila mereka tidak mau memeluk agamabaru yaitu Islam. Namun dalam beberapa kenyataan adanya komunitas Yahudi maupunKristen yang dilindungi oleh pemerinah Islam mula-mula adalah fakta bahwa agamapedang itu tidak 100% benar. Selama abad-abad permulaan penaklukan Islamberhasil karena tanah-tanah diluar jazirah Arab tersebut adalah tidak bertuan,sehingga perkembangan Islam tidak bersinggungan dengan agama-agama terdahulu.Begitu pasukan Islam bergerak keluar dari Jazirah Arab, mereka akhirnyamenemukan kenyataan bahwa hampir semua orang mempunyai ahlul-kitab. Orang-oranginilah yang tidak dipaksa untuk masuk Islam meskipun dalam beberapa kasusterdapat peristiwa-peristiwa ’pemaksaan’ namun secara umum ketika Islam telahberhasil menjadi suatu imperium besar, Islam tidak memaksa Yahudi maupunNasrani/Kristen pindah kepada Islam. Yahudi, Kristen/Nasrani dan Zoroastermalahan menjadi ”dzimmi”(orang-orang yang dilindungi) oleh pemerintah Islam.Mereka tidak boleh diserbu atau diganggu dengan cara apapun. Kristen Roma yang disiksa oleh Ortodoks Yunani, Nestorian,Zoroaster malahan lebih senang berada dibawah kekuasaan Islam daripada dibawahByzantium(Roma Timur). Golongan inilah yang dalam Kitab Wahyu dimasukkansebagai ’perempuan yang lari kepadang gurun’ (Wahyu 12:6)
Umar selalu menegakkan disiplin, menekankanpentingnya nilai-nilai kekeluargaan, menindak tegas para pemabuk danmengedepankan kehidupan sederhana seperti Muhammad. Pada masa ini Islam menjadisebuah agama penting dijazirah Arab, sesama muslim dilindungi dan paradzimmi-pun merasa aman dan termasuk dalam struktur masyarakat Islam.
Peristiwa yang tidak disangka muncul tahun 644,ketika Umar ditikam di Masjid Madinah oleh seorang tawanan perang dari Persia.Utsman ibnu Affan kemudian dipilih sebagai pengganti dan dimasa pemerintahannyaIslam berhasil menaklukan Cyprus, Armenia, menyusup ke Kaukasus dan membangunkekuasaan Muslim sampai di sungai Oxus di Iran, Herat di Afghanistan, dan Sinddi anak benua India. Utsman tetap melanjutkan semangat kesederhanaan parapemimpin terdahulu dan melarang para komandan pasukan dan keluarga-keluargakaya Mekah membangun pemukiman pribadi diwilayah yang ditaklukkan. Kebijakanini mulai tidak disenangi seiring dengan kelelahan para pasukan yang mulaimemperoleh sedikit harta rampasan, dan jauhnya lokasi-lokasi baru yang harusditaklukkan. Persungutan mulai muncul ketika Utsman mulai mengasingkanorang-orang Muslim Madinah dan memberi tempat-tempat terbaik bagi anggotakeluarga Utsman sendiri, yaitu keluarga Umayyah. Tindakan lain yangmenimbulkan protes adalah ketika Utsmanmenunjuk Muawiyah (anak lelaki Abu Sufyan musuh lama Muhammad) sebagai gubernurdi Syria. Dimata muslim Madinah penunjukkan ini merupakan kesalahan besarkarena mereka selalu mengingat pemberontakan Abu Sufyan masa lalu danmembanggakan muslim Madinah sebagai anshar(penolong) Muhammad ketika peristiwaitu terjadi. Apalagi ketika Utsman berusaha keras membuat hanya satu versiQuran saja yang boleh digunakan di kota-kota garis depan dan memusnahkanvariasi-variasi lainnya. Perlahan-lahan orang-orang yang tidak senang denganpemerintahan sejak Umar sampai Utsman beralih mendukung Ali ibnu Abi Thalib,sepupu Muhammad yang juga tidak menyetujui kebijaksanaan Utsman.
Memuncaknya peristiwa konflik internal ini terjadiketika sekelompok prajurit muslim dari Fustat pulang ke Madinah untuk menuntuthak mereka kepada Utsman. Utsman menolak, dan prajurit itu mengepung rumahsederhana Utsman. Tiba-tiba mereka menyerbu masuk dan membunuh Utsman. Parapemberontak ini kemudian mengangkat Ali ibnu Abi Thalib sebagai khalifah baruditahun 656.
Ali ibnu Abi Thalib termasuk generasi pertama dariorang-orang yang masuk Islam. Beliau sangat dekat dengan Muhammad dan merupakanprajurit yang baik dan selalu menjunjung tinggi keadilan dan kasih sayangterhadap sesama muslim. Namun demikian Ali tidak didukung oleh semua kaummuslimin. Beliau hanya mendapat dukungan dari golongan ’anshar Madinah’,orang-orang Mekkah yang menolak kebangkitan Umayyah dan golongan nomaden yangmasih menjalani kehidupan tradisional terutama yang berada di Iraq tempatdimana Ali tinggal.
FitnahPertama
Sebagaimana Utsman maupun Ali keduanya adalahmenantu Muhammad, sehingga dimata umat keduanya merupakan orang-orang yang’dekat’ dengan Muhammad. Pembunuhan kepada Utsman dan pembiaran Ali terhadappelaku pembunuhan itu merupakan suatu kesalahan dalam pandangan umat muslimlainnya yang tidak setuju peristiwa itu terjadi. Hal ini yang kemudian melatarbelakangi Aisyah yang dibantu Thalhahdan Zubair menyerang Ali.
Ali sendiri tidak setuju dengan pembunuhan itu,namun pendukungnya berkeyakinan bahwa Utsman memang perlu dibunuh karena tidakadil dan tidak sesuai dengan semangat Islam. Perbedaan pandangan ini yangmenyebabkan pendukung Ali memusatkan kekuatan dikota Kufah yang kemudiandijadikan sebagai ibukota, semakin terpisah dengan umat muslim Madinah maupunkota-kota lainnya. Perbedaan pandangan semakin memuncak seiring denganpenyerangan Aisyah yang pada akhirnya menimbulkan perang saudara pertama yangdisebut perang Unta. Disebut perang Unta karena Aisyah yang ikut melakukanperjalanan bersama pasukan pemberontak memandang perang itu dari punggung Unta.
Aliberhasil memenangkan perang Unta melawan pasukan Aisyah. Meskipun Ali memberijabatan tinggi kepada para pendukungnya dia tidak memenuhi secara penuh hakdari pasukan yang dipimpinnya, mereka masih diberi janji untuk merebut Sawad,suatu daerah pertanian yang subur didekat Kufah. Kegagalan memuaskankelompoknnya ini pada akhirnya akan menjadi benih-benih pemberontakan kepadakepemimpinannya sendiri disamping keenganannya untuk menghukum pembunuh Utsman.Ali berada ditengah-tengah situasi yang dilematis.
Muawiyahyang telah ditunjuk oleh Utsman menjadi Gubernur di Syria juga tidak senang dengankepemimpinan Ali. Dan sebagai kepala suku(pemimpin) adalah menjaditanggungjawabnya untuk membalas kematian Utsman. Sementara itu Muawiyahmendapat dukungan dari kabilah-kabilah kaya Mekkah dan Arab Syria memberontakterhadap kepemimpinan Ali.
Konflikdiantara keduabelah pihak tidak terbendung dan untuk menghindarkan konflik yanglebih besar keduanya kemudian mengadakan perundingan pada tahun 657, tetapihasilnya tidak memuaskan. Pendukung Muawiyah meletakkan mushaf al-Quran diujungtombak dan meminta orang Muslim netral menengahi orang-orang yang sedangberseteru. Ternyata hasil perundingan itu banyak yang menentang Ali termasuksebagian besar pengikut Ali mendorongnya menerima hasil perundingan itu. Merasamendapat dukungan mayorias kedua belah pihak, Muawiyah kemudian menggulingkankepemimpinan Ali nantinya.
Beberapa pendukung radikal Alimenolak hasil perundingan dan kecewa dengan kejatuhan Ali. Mereka menganggapbahwa Utsman telah gagal hidup sesuai standar al-Quran dan Ali memberikelonggaran sehingga bisa dijatuhkan, dan itu bukan sikap Muslim sejati. Merekakemudian menyatakan keluar dari ‘umat’ yang dianggap mengkhianati semangatal-Quran dan kemudian mendirikan perkampungan sendiri dengan kepemimpinansendiri. Kelompok ini dikenal sebagai “KHAWARIJ”(separatis).
Ali sangat keras kepadakelompok khawarij, namun gerakan ini justru mempunyai banyak pengikut danmalahan membuat dukungan terhadap Ali di Kufah semakin sedikit. Sementara ituMuawiyah semakin memperoleh simpatisan walaupun masih banyak warga Arab yangmengambil sikap netral. Situasi ini pada akhirnya membuat Muawiyah mengirimpasukan ke Iraq menggulingkan kepemimpinan Ali dan mengangkat diri sebagaikhalifah di Jerusalem. Pada tahun 661, Ali dibunuh oleh Khawarij.
Sebagian pendukung Ali yangmasih setia kemudian mengangkat Hasan sebagai pemimpin menggantikan Ali, namunHasan memilih mundur karena pertimbangan keuangan dan tinggal di Madinah tanpamau melibatkan diri lagi dalam gerakan politik apapun sampai wafat ditahun 669.
Muawiyah menjadikan Damaskussebagai ibukota baru dan berencana menyatukan masyarakat muslim. Namun muslimIraq dan Syria semakin memusuhi satu sama lain. Hal ini terjadi karenaperistiwa pembunuhan baik Utsman maupun Ali dimata masing-masing pengikutadalah sesuatu yang tidak bisa diterima sepenuhnya. Ali dianggap sebagaiseorang yang sopan dan alim namun dikalahkan oleh logika politik praktis. Utsman yang merupakan orang pertama yang masuk Islamdan masih kerabat Muhammad adalah peristiwa memalukan. Dan menurut tradisiArab, Ali mewarisi kualitas Muhammad dan sebagai keturunannya Ali dipujasebagai pemimpin agama terdepan. Nasib yang menimpa Ali, sebagai orang yangdikhianati kawan dan lawannya, menjadi symbol ketidakadilan yang melekat dalamkehidupan ini. Dari waktu kewaktu, umat Islam yang memprotes perilaku parakhalifah yang berkuasa untuk mundur dari umat, seperti kaum khawarij, mengajaksesame muslim sejati untuk bergabung dengan mereka dalam perjuangan untuk menciptakanstandar kehidupan Islam yang lebih baik. Mereka sering menyebut diri sebagaianggota Syi’ah Ali.
Kejadian-kejadianperang saudara inilah yang disebut sebagai FITNAH PERTAMA dalam sejarah Islam.
Fitnah Kedua dan Fase KejatuhanIslam(Keburukan yang menyebar)
KhalifahMuawiyah cukup berhasil menjaga kesatuan umat Islam, dan beliau menerapkankembali system kepemimpinan dari Umar dengan memisahkan muslim Arab denganpenduduk lain. Sebagaimana Umar, Muawiyah juga melarang muslim Arab dan pasukanIslam untuk mendirikan rumah-rumah di wilayah-wilayah yang berhasilditaklukkan. Beliau juga tidak memaksakan pergantian agama Islam bagi umatlainnya, agama Islam tetap menjadi agama para elit Arab penakluk wilayah Negaralain. Hal ini sangat bertolak belakang dengan pandangan Kristen Barat yangmengatakan bahwa Islam memaksa umat lain untuk berganti agama dan memelukIslam. Pada awal pemerintahan Islam tidaklah demikian karena agama Islam hanyadimiliki untuk kaum penakluk yang merupakan generasi selanjutnya setelahMuhammad meninggal. Namun memang kondisi ini akan berubah nanti diakhir daridynasty Umayah ketika Umar II(717-720) berkuasa.
Meskipun Muawiyah adalah seorang pemimpin yangberbakat, para penakluk ini belum berpengalaman dalam soal pengaturan pemerintahanatau negara. Mereka mengandalkan golongan non-Muslim(dzimmi) yang pernahmengambil bagian pada rezim Byzantium dan Persia. (Sebagaimana nabi Daniel yangdigunakan oleh kerajaan Media Persia setelah kerajaan Babelionia berhasildikalahkan, demikianlah kira-kira kondisi masyarakat dan kaum dzimmidiperlakukan pada masa pemerintahan Islam mula-mula). Namun kondisi iniberangsur-angsur berubah secara bertahap karena orang-orang Arab mulaimenggantikan posisi para dzimmi dari posisi-posisi puncak mereka.
Pada abad selanjutnya, secara perlahan-lahanseiring dengan bergesernya peran kaum dzimmi, kebijakan-kebijakan dari parakhalifah pengganti Muawiyah juga mulai berubah. Mereka mulai mengubahwilayah-wilayah yang berhasil ditaklukan menjadi suatu kerajaan kesatuan denganideologi bersama. Ini suatu hal yang mengherankan namun juga kemajuan yang luarbiasa. Islam yang tadinya berpegang kepada sebuah aturan, tidak bolehmendirikan rumah telah berubah mendirikan kerajaan diwilayah-wilayahpendudukan, dan berangsur-angsur kehidupan meng-’istana’ mulai berkembangkearah budaya dan gaya hidup mewah, tidak berbeda dengan budaya penguasa laindi masa itu.
Pada masa ini Islam berubah kearah penguasa yangabsolut meskipun khalifah-khalifah pertama dynasti Umayyah bukanlah penguasa absolut. Muawiyahmemerintah dalam kapasitas sebagai kepala suku Arab, bukan sebagai raja. Figurseorang yang saleh dan penjaga kesatuan umat menjadi ciri utama sebuahkepemimpinan Islam mula-mula. Hal itu sedikit demi sedikit bergeser kearahkepemimpinan sekuler. Seiring dengan kematian Muawiyah, beliau sudahmempersiapkan suksesi kepemimpinan kepada anak lelakinya Yazid I(680-683).
Pengangkatan Yazid sebenarnya tidak disetujui olehkaum muslim lainnya terutama dari kubu Ali di Kufah. Pengikut setia Alimenuntut anak kedua Ali yakni Husain sebagai pemimpin gantinya Muawiyah. Merekaakhirnya berangkat meninggalkan Madinah menuju ke Iraq beserta istri-istri dananak-anak mereka. Namun, belum seberapa jauh dari Kufah dipadang Karbala, rombonganHusain dibantai oleh pasukan Ummayah. Husain meninggal paling akhir denganposisi menggendong bayi laki-lakinya.
Kematian Husain yang merupakan cucu Muhammadmerubah suasana umat, semua orang meratapi kematiannya. Ini merupakan peristiwakedua pembantaian keturunan Muhammad setelah Ali yang pada akhirnya menjadiideology muslim Syiah dalam memandang Islam dan dunia politik sebagaiketidakadilan yang sepertinya telah menguasai kehidupan umat.
Tahun-tahun selanjutnya dunia Islam diliputiperang saudara antara keturunan Yazid, Syiah Ali maupun pemberontak-pemberontaklainnya(khawarij). Pertumpahan darah silih berganti sampai dynasti Umayyahberhasil berdiri kembali. Perang saudara telah memunculkanpertanyaan-pertanyaan yang mendasar ’bagaimana mungkin masyarakat yang membunuhpemimpin-pemimpin (imam) mereka yang saleh menyatakan diri berada dijalanTuhan? Kaum Syiah kemudian menjadi begitu aktif temasuk juga golongan khawarijmaupun kaum dzimmi karena terjadi pemaksaan untuk pindah agama. Kekecewaan-kekecewaanitu mengakibatkan timbulnya fraksi dan pemberontakan besar yang berhasilmenggulingkan dynasty Ummayah. Kelompok persatuan(fraksi) yang berhasilmenggulingkan itu kemudian dinamakan Abbasiyah (dynasti Abbasiyah).
Dinasty Abbasiyah mendapat dukungan dari umatkarena berhasil memenangkan hati kaum Syiah, namun begitu memegang kekuasaanmereka segera menunjukkan semangat aslinya yang ingin menjadikan kekhalifahanmereka sebagai monarki absolut bukan sekedar pemimpin umat yang religius. AbulAbbas as-Safa(750-754), khalifah pertama dari Abbasyah membantai semua keluargaUmmayyah, Ja’far al-Mansur(754-775) membunuh semua pemimpin Syi’ah yang dirasamembahayakan kekuasaannya. Pembunuhan antar umat baik golongan bangsawan maupunpemimpin umat (religius) tidak pernah terjadi dan tidak pernah dipikirkan olehMuhammad, namun generasi Islam selanjutnya telah kembali kepada kebudayaan lama’saling membunuh’ antar suku Arab. Para khalifah ini mengaku diberi hak olehTuhan untuk memerintah, pembentukan kekuasaan absolut sebagaimana system RomawiKepausan yang sedikit-demi sedikit akan menjalar kedalam Islam sampai akhirnyasama dengan Kepausan itu sendiri.
Khalifah al-Mahdi(775-785) berhasil meredamketidakpuasan yang muncul sebagai akibat pembunuhan yang dilakukan ayahnyaal-Mansur kepada kaum Syi’ah dengan memberi konsesi kepada kelompok-kelompokyang sakit hati. Dia memindahkan ibukota Islam dari Damaskus ke Iraq, pertamamenetap di Kufah lalu di Baghdad, menjadikan setiap kota garnisun sejajar danindependen. Baghdad menjadi pusat pemerintahan, istana dan tempat tinggalkeluarga kerajaan dan kekhalifahan baru mengambil model otokrasi lamapra-Islam.
Khalifah Harun al-Rasyid(786-809) memerintahdengan gaya lama raja monarki obsolut, tidak seperti jaman 3 khalifah pertamapara rasyidun. Kehidupan ’merakyat’ telah digantikan dengan kemewahanberlebihan. Anggota istana harus mencium bumi saat menghadap khalifah danmenyebut dirinya sebagai ’Bayangan Tuhan di dunia’ suatu sikap yang berbedadengan teladan Muhammad. Para Algojo selalu berdiri dibelakangnya untukmenunjukkan bahwa dia mempunyai kekuasaan menentukan hidup dan mati. Khalifahtidak lagi mengawasi sendiri masalah-masalah umat, tetapi dia tetap menguasaipemerintahan. Perannya sebagai pemegang kekuasaan pengadilan tertinggi,memimpin shalat Jum’at dan memimpin pasukan dalam pertempuran-pertempuranbesar. Anggota pasukannyapun telah berubah, tidak seperti khalifah mula-mulayang merupakan tentara rakyat(seluruh umat muslim), al-Rasyid menggunakantentara Persia yang telah membantu dinasty Abbasiyah dalam merebut kekuasaandari Ummayah sebagai pasukan pribadi sang khalifah.
Hal ini tentu menimbulkan kekecewaan dari parapendukung semula lainnya yang menginginkan posisi saat kejatuhan Ummayah.Meskipun begitu tidak Islaminya, kekhalifahan baru itu telah berhasil dalamsegi politik dan ekonomi. Rakyat menikmati kedamaian yang tak pernah merekarasakan sebelumnya. Para pemberontak dilibas, rakyat hidup normal, ilmupengetahuan dan pendidikan berkembang luar biasa sehingga al-Rasyid terkenalsebagai masa kebangkitan budaya Islam terbesar. Kaum dzimmi(termasuk Nestorian)berpartisipasi dalam menterjemahkan naskah-naskah filsafat dan kedokteranYunani dan Syria kebahasa Arab. Industri-industri berkembang maju dan para elithidup dalam kemewahan. Namun sulit untuk melihat bagaimana prestasi khalifahini dalam sisi Islam. Khalifah dan para pengiringnya hidup dalam isolasi yangtampaknya agak kontras dengan cara hidup sederhana Muhammad dan para rasyidun.Bila Quran memberi batasan untuk mempunyai istri tidak lebih dari empat orang,mereka mempunyai harem-harem yang besar tidak ada bedanya dengan raja-rajadunia lainnya waktu itu.
Kekhalifahan al-Rasyid begitu luasnya dan inimenimbulkan permasalahan tersendiri yaitu pengkontrolan daerah-daerah yang jauhdari pusat kekuasaan. Dijaman modern hal ini mudah diselesaikan dengantehnologi komunikasi namun pada jaman itu tehnologi komunikasi belum berkembangdan itu menjadi masalah terutama ketika daerah-daerah pinggiran berusaha mendirikandinasti tandingan (misalnya ditahun 756 daerah pinggiran seperti Spanyol yangditempati keturunan Ummayah yang melarikan diri dari pembunuhan Abbasyah).
Untuk mengatasi terlepasnya daerah-daerahkekuasaan yang begitu luas, al-Rasyid membagi kerajaannya menjadi dua bagianyang masing-masing dipimpin oleh kedua putranya. Namun setelah al-Rasyidmeninggal kedua saudara justru terlibat perang saudara. Ini menunjukkankehidupan semangat sekuler dari istana untuk berkuasa yang berlawanan denganmotivasi ideologis penyatuan umat maupun semangat religius. Perebutan kekuasaanini hanya menunjukkan kepentingan ambisi pribadi dari kedua keturunan khalifah.Al-Ma’mun keluar sebagai pemenang dan memerintah sejak tahun 813-833.
Al-Ma’mun mulai berusaha mempertahankan kekuasaanabsolut dengan menindas kaum Syi’ah dan para Khawarij, demikian juga denganpenggantinya nanti al-Mu’tasim(833-842). Disaat yang sama muncul pulagerakan-gerakan religius yang berusaha mencari pemecahan akan modelpemerintahan dan agama yang tepat bagi kerajaan dan umat Islam. KhalifahAl-Mu’tasim pada akhirnya mempertahankan kekuasaan absolutnya dengan membuattentara menjadi pasukan pengawal pribadi (seperti ’Paswalpres’ di Indonesia).Pasukan yang diambil berasal dari budak-budak Turky yang tertangkap ketikaberhasil menyebrang sungai Oxus dan kemudian masuk Islam. Tindakan ini justru menjauhkan khalifah darirakyatnya apalagi ketika mulai muncul ketegangan antara tentara Turky danrakyat Baghdad. Untuk meredakan ketegangan ini, khalifah memindahkan kembaliibukota dari Baghdad ke Samarra namun justru dia semakin terisolasi dari rakyatArab umumnya. Disisi lain pasukan Turky semakin kuat dari tahun ketahun sampaiakhirnya mereka bisa merebut kendali kerajaan dari khalifah. Era pemerintahanIslam Arab akan berubah dan berganti ketangan Islam Turky.
Sampai abad ke-10, tampak jelas dunia Islam tidaklagi bisa berfungsi secara politik global. Masing-masing daerah merupakankerajaan independen dan saling berebut kekuasaan satu sama lain. Para pemimpintentara Turky-pun bersaing satu sama lain secara militer dan mendirikan negaramasing-masing. Namun semua ini baik kerajaan yang dipimpin oleh khalifah Arabmaupun Turky tidak akan bertahan lama, sampai kedatangan orang-orang Seljukdari lembah sungai Syr yang berhasil merebut kekuasaan Islam di Baghdad padatahun 1055. Orang-orang Turky Seljuk(Mongol) pada akhirnya membuat kesepakatankhusus dengan Khalifah yang mengakui mereka sebagai letnan-letnannya diseluruhDarul-Islam(Rumah Islam).
Selama bertahun-tahun sebelum kemenangan TurkySeljuk, tampak seolah-olah kerajaan Islam diguncang perpecahan, perang saudaradan pertumpahan darah terus menerus. Bila melihat satu dinasti mengalahkandinasti yang lain dan perbatasan-perbatasan terus berubah-ubah,khafilah-khafilah yang takut mati dengan membuat pasukan pribadi kita mampumelihat dengan jelas dan berkesimpulan bahwa setelah periode kejayaan Islam dibawahbangsa Arab, setelah itu dunia Islam mengalami masa-masa yang disebut sebagai ’keburukantelah menyebar’, sebagaimana nubuwah Muhammad tentang kejatuhan Islamketangan kaum Ajam.
Kapansesungguhnya Yakjuj Majuj keluar.
Suatu ketika Muhammad bergegas bangun daritidurnya, sebagian Hadis lain mengatakan bergegas dan terkejut masuk kerumahdan seraya berkata :
”Celakalah bangsa Arab dari bencana yang sudahdekat, HARI INI Yakjuj danMakjuj keluar dari benteng seperti ini, dan beliau membuat tanda lingkarandengan dua jarinya(ibu jari dan telunjuk). (HR Bukhari, Muslim dan Turmudzi)
Dari AbuHurairah r.a., Rasulullah saw. Bersabda,”Hari ini Yakjuj dan Makjuj keluar darireruntuhan seperti ini dan beliau membuat 90 ikatan.” (HR Bukhari, Muslim danAhmad).
Rasulullahmemasukkan jari telunjuknya ke ibu jari, lalu mengepalkannya dengan kuatsehingga telunjuknya melingkar dalam ruas ibu jarinya seperti ular yangterjepit. (64)
Muhammad sangat terkejut diberi tahu oleh Allah bahwaYakjuj dan Makjuj sudah keluar dari benteng yang dibuat untuk mereka. Mungkinjuga sedang menuju ketanah Arab, yang jelas mereka sudah keluar sejak hari itu.Hal ini dikuatkan dengan sebuah Hadis lain, sbb ;
Dari Abu Hurairahr.a., Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj membuat lubangsetiap hari sehingga tatkala mereka melihat sinar matahari, salah seorang darimereka berkata, ’Kembalilah, kita akan menggali besok.’ Lalu Allah memunculkansinar matahari yang lebih panas dari sebelumnya sehingga ketika penggalianmereka hampir selesai, dan Allah menghendaki mengutus mereka kepada manusia,mereka menggali kembali sehingga tatkala mereka melihat sinar matahari, salahseorang dari mereka berseru, ’Kembalilah, kita akan menggali lagi besok hariinsya Allah, atau mereka memuji,’ Kemudian mereka kembali ke lubang yangkondisinya sama ketika mereka tinggalkan, lalu mereka menggali kembali dan pergiketengah-tengah manusia, lalu mereka meminum air hingga kering dan manusiabersembunyi di benteng-benteng dari keganasan mereka. Kemudian mereka melemparpanah ke langit dan panah tersebut kembali dengan berlumuran darah lalu merekaberkata-kata kita telah membinasakan penduduk bumi dan mengalahkan penduduklangit.” (HR Imam Ahmad, Turmudzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim)-hal 282.
Dari Hadis tersebut dijelaskan bahwa proseskeluarnya Yakjuj Majuj bukanlah sekonyong-konyong dan tiba-tiba, melainkanmereka (suku ganas) tersebut telah mengusahakan dengan menggali benteng besiDzul Qarnain tersebut dari hari demi hari sehingga bisa dilewati oleh mereka.Pemandangan itulah yang dilihat oleh Muhammad bagaikan ’ibu jari yang terjepitjari telunjuk’. Itu bagaikan lubang kecil dimana sedikit demi sedikit sukuganas itu berhasil melewati gerbang penyekat antara belahan Utara dan Selatan.Dengan luar biasa yang jaraknya bermil-mil jauhnya dari lokasi itu Muhammaddapat merasakan hal itu dan dengan terkejut beliau memberitahu kepadasahabat-sahabatnya.
Pandangan ini dibenarkan oleh seorang ulama besarIbnu Katsir yang hidup ditahun-tahun tersebut sebagaimana keterangan beliaudalam kitab dibawah ini;
”adapunmereka yang berpendapat bahwa hal ini sebagai isyarat terbukanya pintu-pintukeburukan dan fitnah, dan bahwa hal ini hanya kata kiasan murni dan memberikanpermisalan, maka ini tidak ada masalah. Sementara pendapat yang menjadikan halitu sebagai khabar tentang suatu perkara yang bisa dijangkau oleh panca indra,sebagaimana makna yang tersurat secara langsung, maka inipun juga tidak adamasalah, karena firman-Nya : ”Maka mereka tidak bisa mendakinya dan merekatidak bisa (pula) melobanginya”(QS. Al Kahfi 97), yakni pada waktu itu karenabentuk ungkapan ini menggunakan kabar yang sudah lampau, sehingga tidakmenafikan hal itu bisa terjadi dikemudian hari, dengan izin Allah terhadapmereka(Ya’juj Majuj) untuk diberi kemampuan tersebut (yakni untuk mendaki danmelobangi dinding Dzulqarnain). Kemudian mereka mampu menguasainya secarabertahap sedikit demi sedikit, hingga habislah waktunya dan melewati bataswaktu yang telah ditentukan, kemudian mereka keluar sebagaimana yangdifirmankan oleh Allah: ”.....dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempatyang tinggi” (QS. Al-Anbiya : 96). (65)
Sehingga dengan jelas bahwa waktu keluarnya YakjujMajuj telah dimulai sejak saat itu(ketika Muhammad masih hidup). Karena Allah-lahyang menghendaki hal itu terjadi dan selanjutnya adalah peristiwa yangmengerikan akan menimpa dunia Islam setelah itu. Secara otomatis pemahaman iniakan memberikan penjelasan mengenai siapakah mereka itu dan kapankah merekamuncul, apakah sudah terjadi, sedang terjadi ataukah akan terjadi nanti.
SiapakahYa’juj Ma’juj
Banyak sumber yang mencoba menjelaskan keberadaandan identitas Ya’juj Majuj ini. Dan diantaranya adalah para penafsir Kitab Sucimaupun sejarawan. Hal ini pada akhirnya menyebabkan hilangnya pesan intidibalik nubuatan Ya’juj Majuj dan membawa kesalahan umat dalam memahami hakikatperistiwa tersebut. Kita akan menemukan berbagai tafsiran yang beredardimasyarakat maupun diajarkan diberbagai pesantren maupun seminary yang menjadidogma para pendakwah. Bukannya kejelasan yang diajarkan malahan kebingungan danmenimbulkan prasangka untuk menuding golongan-golongan tertentu yangditafsirkan menggenapi nubuatan itu.
Satu-satunya sumber yang paling tepat untukdipegang adalah Kitab Suci(Alkitab maupun Quran). Meskipun keabsahan daritulisan-tulisan didalam kedua Kitab Suci itu masih dipertentangkan olehkeduabelah umat. Namun demikian itu merupakan sumber yang paling valid danterpercaya, selain apa yang tertulis melalui kedua Kitab Suci adalah penjelasanyang perlu dipertanyakan kebenarannya.
Menurut mayoritas ulama, Yakjuj dan Makjuj adalahdua nama asing(bukan Arab). Kedua kata tersebut tampak seperti bahasa Ibrani,namun bukan bahasa Ibrani, melainkan seperti bahasa Ibrani, dan aslinya adalahbahasa Yunani yaitu Gog dan Magog. Kata Gog dan Magog sendiri banyak sekaliterdapat di Alkitab perjanjian Lama antara lain di Kitab Yehezkiel 38, KitabDaniel dan Kitab Wahyu.
Salah satu keterangan yang sangat jelas mengenaiGog Magog ini terdapat dalam Kitab Kejadian 10:1-2 dijelaskan ; ”Inilahketurunan Sem, Ham dan Yafet,....keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai,Yawan, Tubal, Mesekh dan Trias”. Begitupun dalam banyak Hadis dijelaskanketurunan Adam yang disebut Yajuj Majuj tersebut sbb;
DariSamurah bin Jundub r.a., Rasulullah saw. Bersabda. ”Putra Nuh ada tiga, yaituSam, Ham dan Yafits.” (HR Ahmad dan Hakim).
Putra Nuhada tiga, yaitu Sam Abul Arab, Ham Abul Habasyah, dan Yafits Abur Rum.” (HRTabrani).
Dari IbnuUmar r.a berkata, ”Yakjuj dan Makjuj adalah anak cucu Adam dan dibelakangmereka terdapat tiga bangsa, yaitu Ta’wil, Ta’ris(Maris) dan Mesekh.” (HRThabrani, Baihaqi, Ibnu Mardawih dan Abd bin Hamid).
Para ahli sejarah kemudian mengatakan bahwa Samadalah bapak orang Arab, Persia dan Romawi, Ham adalah bapak kaum Habsyi,Negro, dan Naubah, sedangkan Yafits adalah bapak kaum Turky, Slavia dan YakjujMakjuj. Dalam masyarakat modern keturunan Yafits dikenal sebagai Rusia, Chinadan Mongol. Kitab Quran sendiri kemudian memberi penjelasan tepat dibawah ayatAl Kahfi ayat 94 yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan dariYafet/Yafidz; Tubal-Meshech, Magog; (Catatan Quran No. 892) yaitu suku bangsaTartar dan Mongol. Sebagaimana dijelaskan oleh Ulama besar Ibnu Katsir sbb :
”Ya’juj danMajuj adalah suatu golongan dari Turky, dan mereka masih keturunan bangsaMongol. Mereka adalah manusia yang sangat kejam dan lebih banyak membuatkerusakan daripada nenek moyangnya(bangsa Mongol). Penisbatan Ya’juj dan Ma’juj kepada mereka seperti penisbatanmereka kepada yang lainnya”. Namun ada yang mengatakan: ”Sesungguhnya yangmenyebabkan dinamai dengan Turki adalah ketika Dzulqarnain membangun dinding,lalu beliau memasukkan Ya’juj dan Ma’juj dibalik dinding tersebut, sehinggatersisalah satu kelompok yang mereka tidak pernah melakukan kerusakan sepertimereka. Akhirnya mereka tertinggal dibalik dinding tersebut. Oleh karena itu,mereka disebut ”At-Turki”. Kitab Al Bidayah Wan Nihayah: II/553.
”Merekaadalah seperti manusia biasa, yang menyerupai mereka (Ya’juj dan Ma’juj), yakniseperti anak keturunan jenis mereka sendiri dari bangsa Turki yang tidak fasihberbicara, Mongolia, mata-mata mereka sipit, hidung-hidung mereka kecil,rambut-rambut mereka berwarna pirang/merah, bentuk dan rupanya seperti mereka”Kitab Al Bidayah Wan Nihayah: XIX/239.
Peristiwa apa yang terjadi dimasa itu, kiranyadapat membuka pemahaman umat bahwa apa yang dinubuatkan oleh Muhammad sebagai ”Islam hanya menjadi nama saja” dan ”kiamat tidak akan datang sebelum kalianmemerangi suatu kaum...” akan dimengerti, sebagaimana seorang Ulama besar(IbnuKatsir) begitu ngerinya menjelaskan bagaimana peristiwa kejatuhan Islam ituterjadi diabad ke 13.
”Sungguh,telah berjalan beberapa tahun aku enggan untuk mengingat kejadian tersebutkarena amat dahsyat dan tidak suka mengingatnya kembali. Akhirnya, aku dalammenulis sejarah terpaksa lebih mendahulukan seseorang dan mengakhirkan yanglainnya. Karena orang muslim mana yang begitu mudah menulis kabar kematianIslam dan kaum muslimin?! Dan muslim mana yang begitu enteng mengingat kejadiantersebut?! Aduhai, alangkah baiknya sekiranya ibuku belum melahirkanku. Aduhaialangkah baiknya seandainya aku mati sebelum kejadian tersebut, sehingga akumenjadi sesuatu yang tidak berarti dan dilupakan......Kalau ada seseorang yangberkata: ”Sesungguhnya dunia sejak Allah menciptakan Adam sampai sekarang belumpernah mengalami ujian seperti kejadian tersebut”, niscaya ia benar.Sesungguhnya semua sejarah belum pernah menceritakan kejadian yang mirip dengankejadian tersebut, dan tidak ada yang mendekatinya.....Dan mudah-mudahanmanusia tidak akan melihat seperti kejadian ini sampai musnahnya alam danlenyapnya dunia kecuali bangsa Ya’juj dan Majuj. Kitab Al-Kaamil Fit Taariikh:X/333, peristiwa-peristiwa pada tahun 617H (th. 1239).
Sehingga ditinjau dari sejarah bangsa-bangsamaupun tafsir-tafsir Kitab Suci yang dimaksud dengan Ya’juj Ma’juj adalah duasuku bangsa Tartar dan Mongol yang waktu dahulu turun dari daerahtinggi/pegunungan dan menyerbu kerajaan Islam dengan ganasnya, namun padaakhirnya mereka menjadi pemeluk Islam. Dinasty dari keturunan Mongol &Turky silih berganti menjadi kalifah-kalifah Islam yang pada akhirnya menjadidynasti Turky-Ottoman. Tepat seperti nubuatan Sangkakala ke Enam dalam(Alkitab) Kitab Wahyu pasal 9:15, yang menyebutkan Turky sebagai penggenapanCelaka ke Enam setelah munculnya Islam dibawah pimpinan Muhammad. Usia merekadiramalkan dalam Kitab Alkitab hanya selama 391 tahun 15 hari ketika kesultananOttoman mulai berkuasa dan ketika Romawi Timur berada dalam kekuasaanpemerintahan Islam, begitu tepat Alkitab menguraikan hal itu dan begitu tepatQuran, Hadis menjelaskan perihal tersebut, sesuai dengan keterangan dari IbnuKatsir. Ya’juj Ma’juj atau Gog Magog adalah Turky dan kejadian itu sudahterjadi ditahun 1299 s/d 1870. Mereka sudah datang dan sudah terjadi diwaktuyang lampau.
Siapakah Umat Islam yang sejati setelah turunnya Ya’jujdan Ma’juj
Generasi Islam setelah Muhammad wafat digambarkansebagai keturunan dari Yakjuj Makjuj.
Dari Imranbin Hushain r.a., Rasulullah saw. Bersabda, ”.....dan demi jiwaku yang beradadalam gengaman-Nya bahwa kalian adalah kilauan dua makhluk yang selaluberkembang jumlahnya, yaitu Ya’juj dan Makjuj yang berasal dari keturunan Adamdan keturunan Iblis.” (HR Turmudzi). Dikutip di hal 274.
Adalah suatu yang mengherankan ketika Muhammadmengatakan bahwa umat Muslim setelah beliau meninggal adalah berasal dariketurunan Tartar dan Mongol yang berarti Islam akan berkembang dari Turky. Danyang mengherankan lagi Muhammad mengatakan Tartar dan Mongol adalah keturunandari iblis. Dan pendapat ini dibenarkan oleh Alkitab yang mengatakan bahwakemunculan Islam dikepalai oleh seorang raja ’Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanyadalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion’’(Wahyu 9:11). Jurang maut identik dengan kerajaan setan maupun iblis sehinggaraja yang memerintahnya disebut sebagai Iblis. Hal yang sama diucapkan olehMuhammad.
Dengan demikian sesungguhnya baik Hadis maupunAlkitab sama-sama menjelaskan bahwa Ya’juj Majuj atau Turky atau Sangkakala keLima dan Enam adalah kekuatan yang akan muncul kedunia namun sesungguhnyamereka bukanlah umat Allah, melainkan umat dari Iblis meskipun berasal dari keturunanAdam. Karena Muhammad meramalkan bahwa umat beliau yang benar adalah seperti’kilauan’ atau ’biasan’ atau ’tiruan’ dari umat muslim Turky. Siapakah umatMuhammad yang benar yang merupakan ’kilauan’ dari Ya’juj Makjuj? KeteranganHadis dibawah insyaallah bisa menjelaskan ciri-ciri Islam yang lurus.
Perbandingan Islam pengikut Muhammad dan Islamdari Yakjuj Majuj ;
Abu Sa’idAl-Khudri mengatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda ”Allah SWT berseru padahari Kiamat, wahai Adam, bangkitlah dan keluarkanlah utusan (penghuni)neraka.:” Lalu Adam berkata, ”Saya penuhi perintah-Mu dan segala kebaikanberada pada tangan-Mu, wahai Tuhanku siapa utusan penghuni neraka itu?” LaluAllah menjawab, ”Yaitu sebanyak 999 orang dari tiap-tiap 1000, maka pada saatitu anak kecil beruban (karena takut), kandungan wanita hamil berguguran, dankamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidakmabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras”. Abu Sa’id Al-Khudri melanjutkan,lalu mereka berkata, ”Siapakah diantara kami yang termasuk calon penghunineraka?” Rasulullah saw. Bersabda, ”Perbandingan penghuni neraka itu, jika darikaum Yakjuj dan Makjuj ada 999, maka dari kalian adalah satu orang.” Lalumanusia berteriak, ”Allahu Akbar”. (HR Bukhari) spt dikuti di hal 273.
DariAbdullah bin Amr r.a, Rasulullah saw. Bersabda, ”Yakjuj dan Makjuj berasal dariketurunan anak Adam, dan jika mereka diutus kepada manusia pastilah mereka akanmerusak kehidupan manusia, dan tidak seorang pun dari mereka yang mati kecualiia telah meninggalkan jumlah keturunannya mencapai 1000 lebih.” (HRAth-Thayalisis dalam Musnadnya). Imam Thabrani menambahkan, ”Di belakang mereka terdapattiga kelompok, yaitu Ta’wil, Maris dan Mesekh.” --dikutip di hal 274.
Dari uraian sejarah munculnya Ya’juj Makjuj yangmenjelaskan silsilah perubahan masyarakat dan ajaran Islam dari keturunan Arabsetelah kematian Muhammad, terbukti bahwa Islam Arab bercampur aduk denganbangsa Islam Non Arab. Oleh sebab itu Muhammad mengatakan bahwa Islam setelahkematian beliau adalah ’kilauan’ dari dua umat atau biasan dari umat yang bukanArab, sedangkan perbandingan Islam Arab dan Islam Non Arab digambarkan olehMuhammad dengan 1 berbanding 1000. Sehingga umat Islam yang benar atau umatMuhammad yang masih setia memegang ajaran-ajaran Islam yang murni hanya 1 dibandingkandengan 1000 umat. Begitu sedikitnya umat Islam yang masih setia hal yang samaseperti pengakuan Iblis ketika ’berdialog’ dengan Allah ;
Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikahorangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat,niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali SEBAGIAN KECIL.Surah Al-Israa (17) : 62.
Sejarah Islam kemudian akan membawa kita kepadagerakan-gerakan religius yang muncul baik semasa dynasti Abbasyah maupun saat dinastyUtsmany berkuasa. Gerakan-gerakan ini sesungguhnya muncul sebagai protes darisebagian kecil umat Islam yang melihat berbagai penyimpangan ajaran maupunpraktek hidup dikalangan pemimpin umat. Entah mengapa kemunculan sebagian kecilkelompok muslim yang ingin mengembalikan Islam kepada ajaran-ajaran Muhammadyang mengajarkan kesederhanaan dan memperhatikan sesama maupun mengembalikansistem pemerintahan Islam seperti dimasa-masa kepemimpinan paraRasyidun(sahabat Muhammad mula-mula: Umar, Utsman, Ali), disaat yang hampirbersamaan dikalangan Kristen Barat muncul pula gerakan sejenis yang dikenaldengan sebutan puritan.
Pergerakan-pergerakan religius ini mendapatperhatian dikalangan umat baik diantara umat Islam maupun Kristen. Merekamengusung semangat ajaran mula-mula baik di Islam maupun Kristen,kesederhanaan, menolak pengkultusan orang-orang suci(santo, wali), mengutukpemujaan makam-makam para imam maupun rasul dan mengutamakan kebebasan individudalam mencari Tuhan. Namun sebagaimana sejarah Kristenitas maupun Islam, setiappergerakan religius yang berusaha ’menentang’ kemapanan dari para pemimpinagama yang memang telah mapan pada akhirnya akan dimusuhi dan berusahadihancurkan.
Fenomena kemunculan maupun usaha penghancurangerakan-gerakan religius(sekte-sekte pembaharu) baik di Islam maupun di Kristendiawal abad ke 18 akan membuka sebuah rahasia bagi para peneliti nubuatan KitabSuci tentang sesuatu yang dinamakan ’zaman pencerahan’ diawal abad 18. Didalamkacamata nubuatan lebih dikenal sebagai gerakan ke-Mahdian atau pergerakanAdvent.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.