KUTIBAN NASEHAT –NASEHAT KEHIDUPAN
“Dalam perjalananmu, kau akan menemukan banyak rintangan.Banyak kesulitan dan kesusahan. Engkau adalah orang yang di pilih. Jangan hanya mengandalkan pengalaman dan pengetahuan sendiri, karena pengalaman dan pengetahuan sendiri saja tetap akan jatuh oleh tipu daya setan yang licik. Gunalkanlah waktu lebih banyak berdoa dalam hati bila kau sedang mengerjakan aktivitasmu, dan selalu luangkan waktu juga untuk menyelidiki Firman-Nya, baik dari Alkitab maupun dari alam.”
“Jangan pernah percaya kepada seorang pun walaupun ia teman dekatmu. Tapi jika kau sudah memutuskan untuk percaya, maka percayalah hanya kepada Yesus saja dengan segenap hatimu. Jika kau melakukan ini, maka hatimu dan akalmu yang di kendalikan oleh Kuasa Roh Kudus akan membisikkanmu kepada siapa kau boleh kepercayaanmu. ”
“Selalu gunakan ketenangan dan kematangan berfikir yang berdasarkan hikmat Allah. Karena apa yang kau lihat di atas dunia ini belum tentu berarti seperti yang kau lihat. Selalu berusaha mencari makna/pelajaran positif di balik segala kejadian yang menimpamu. Karena tidak ada yang di ijinkan terjadi padamu oleh si Pengendali Alam Semesta Yang Maha Tahu tanpa memiliki tujuan.Tidak ada yang tidak diatur oleh-Nya. Maka dari itu, apapun yang kau lakukan atau yang dilakukan orang lain, harus selalu kau selediki dengan teliti sebelum kau memilih untuk menerima atau menolak, mengikuti atau mundur. Hal sekecil apapun itu!”
“Berdoalah dan selalu berusaha untuk berbuat baik dan menjadi yang terbaik yang sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan hanya untukdirimu, tetapi untuk orang lain juga. Berbuat baik dan menjadi yang terbaik yang sesuai dengan kehendak Tuhan bukan berarti menjadi yang paling hebat dengan menekan atau merendahkan orang lain. Tapi itu berarti bahwa kau mampu menundukkan dirimu sendiri. Menundukkan hawa nafsumu. Karena pertempuran paling dahsyat, bukanlah saat melawan kuasa setan yang paling dahsyat. Melainkan bahwakamu mampu menjadi saluran kuasa Tuhan untuk melawan dan menundukkan dorongan nafsu mementingkan dirimu yang tidak sesuai dengan hikmat-Nya.”
“Janganlah malu menjadi cibiran/ejekan orang, jika kau yakin bahwa perbuatanmu tidak bertentangan dengan Firman Hidup, moral dan hikmatmu. Janganlah ragu dan menunda-nunda dalam berbuat baik. Perluaslah pengetahuanmu dengan ketekunan dalam belajar. Dalam berteman, cari teman dan kenalan sebanyak mungkin. Tapi jadikanlah orang yang benar-benar kau yakini kebaikannya sebagai sahabat sejatimu. Orang seperti ini hanya bisa dihitung dengan jari sebelah tangan. Tapi jika kau sudah menemukannya, bersiaplah untuk berkorban kepadanya, karena dia sendiripun akan siap untuk berkorban kepadamu”
“Jika kau gagal dalam melakukan tugasmu, malulah kepada diri sendiri. Tapi maafkanlah juga dirimu, karena manusia memiliki keterbatasan.Dalam kegagalanmu, terdapat cermin untuk memperbaiki diri. Dalam keputusasaanmu, terdapat obat pahit untuk menyadari kelemahanmu dan membuatmu berharap pada pemberi Kuasa agar menyanggupkanmu bangkit kembali. Didalam sakit hatimu terdapat kekuatan untuk membuktikan kepada dunia bahwa kau sanggup melakukannya. Ambil waktu sebanyak mungkin untuk melihat kekurangan sendiri, karena kebanyakan manusia sekarang mudah jatuh karena hanya menghabiskan waktu untuk membicarakan kekurangan orang lain.”
“Apabila ada orang yang mengkritik atau membicarakan kekuranganmu dengan cara yang menyakitkan sekalipun, terimalah mereka dengan senyum ketulusan karena merekalah yang menunjukkan kelemahanmu. Jika ada orangyang membicarakan kehebatanmu, terimalah mereka dengan wajah menunduk karena kau paling tahu dan mengerti terhadap kekuranganmu sendiri.”
“Jagalah kepercayaan orang lain terhadapmu, karena itu lebih berharga dari seluruh isi bumi. Jika kepercayaan itu hilang, maka hilanglah harga dirimu. Karena harga dirimu berada pada kepercayaan orang terhadapmu.Engkau akan banyak tersakiti oleh ucapan dan perbuatan orang, dan pembalasan terbaik dari semua itu adalah memaafkan. Memaafkan bukan berarti kelemahan dan memalukan, tapi itu adalah bukti bahwa kau punya hati yang dewasa yang tidak takluk pada keinginan dan sifat-sifat setan yang pendendam.”
“Biasakanlah dirimu untuk tersiksa, karena keadilan sungguh jauh dari kebahagiaan. Karena kebahagiaan mengutamakan kesenangan. Sedangkan kesenangan kebanyakan menipumu. Kebahagian terbaik adalah kemampuan dan kerelaan untuk membuat orang lain bahagia, sedangkan keadilan yang sesungguhnya adalah kerelaan untuk melihat musuhmupun sama-sama berjalan masuk di gerbang sorga sambil bergandeng tangan denganmu”
“Waktu seperti ini tak akan pernah terulang lagi. Oleh sebab itu selalu hargai setiap detik dalam hidupmu. Hargai kebersamaan bersama orang-orang yang ada di sekelilingmu.Karena mereka mungkin telah mengorbankan banyak hal hanya untuk bisa bertemu/menghabiskan waktu denganmu. Maka itu, hargailah waktu seperti engkau menghargai nyawa. Yang terjauh adalah masa lalu, dan yang terdekat adalah kematian. Yang paling menyesal adalah tidak melakukan sesuatu. Yang paling merugi adalah menyianyiakan cinta. Maka jadikanlah dirimu sebagai orang yang menghargai cinta. Karena cinta adalah pengorbanan diri. Waspadalah kepada kepalsuan cinta.Engkau akan mampu membedakan kepalsuan dan keaslian cinta, saat engkau mampu mengorbankan jiwa bagi apa-apa yang engkau cinta. Saat engkau mampu mengorbankan kebahagiaan diri sendiri demi kebahagiaan orang lain”
"Sebagai laki-laki yang menantang kehidupan, kau mungkin akan dikagumi dan di sukai banyak wanita, dan banyak orang. Tapi wanita-wanita ini akan berpikir seribu kali untuk mencintai laki-laki yangkehidupannya seperti dirimu. Yang hidup bebas menantang hari esok dangan tangan kosong dan hati yang terbuka. Wanita-wanita ini akan menganggap engkau menarik, tapi pada akhirnya mereka akan memilih lelaki lain yang bisa memberi mereka rasa aman, dan kehidupan yang tenang. Sedangkan lelaki lain itu justru tidak mereka kagumi."
"Engkau mungkin akan terluka dan jatuh dalam perangkap cinta, dan juga wanita. Maka berhati-hatilah terhadap wanita yang cantik.semakin cantik dia, semakin besar kekuatannya untuk melukaimu. Oleh karena itu cintailah wanita yang membuatmu tenang, jangan kau mencari wanita yang membuat orang lain kagum."
"Ingatlah selalu untuk menjadi dirimu sendiri. Hargailah dirimu, dan hidupmu. Jangan ingin berubah karena perkataan orang.Tapi berubahlah karena kau memang merasa kekurangan dirimu harusdiperbaiki"
“Bila engkau saling jatuh cinta, ingatlah akan prinsip ini: ‘Jika wanita mencintaimu dengan sepenuh hati, seberapa jeleknyapun engkau, dia akan tetap berusaha memamerkan engkau kepada dunia, tapi bila laki-laki memiliki kekasih yang tidak terlalu cantik, sebisa mungkin dia akan berusaha menyembunyikannya di dapur dengan berbagai alasan’, jadi bila kau benar-benar mencintai kekasihmu, belajarlah berterus terang dan menerima dia apa adanya.”
“Perempuan adalah makhluk bumi yang paling aneh. Mereka bisa berubah dari mencintaimu sepenuh hati, menjadi membencimu sepenuh jiwa hanya dalam hitungan detik. Kebanyakan wanita ingin dan menuntut agar kau memahaminya, padahal dia sendiri sebenarnya tidak memahami dirinya sendiri. Kebanyakan pria ingin dan menuntut agar kau menghormatinya walau sebenarnya dia sendiri gagal menghargai dirinya sendiri. Jadi mawas dirilah dan jangan biarkan egomu menguasaimu dan membutakan matamu sehingga engkau saling menyakiti satu dengan yang lain. Dan di dunia ini, walau begitu sedikit orang yang tetap mendoakan hal terbaik bagi orang yang pernah menyakiti dan melukainya, namun beruntunglah jika kau bisa menjadi salah satu dari yangsedikit ini.”
“Sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkanmu akan salahnya perbuatanmu. Tetapi sahabat yang lebih baik lagi adalah sahabat yangpercaya kepadamu. Terhadap keputusan apapun yang kau buat. Dan percaya bahwa kau akan bertanggung jawab sepenuhnya atas keputusan-keputusanmu.”
“Rasa kehilangan atau takut kehilangan, kadang membuat manusia begitu rapuh. Padahal jika manusia tahu bahwa pada hakekatnya mereka tidak memiliki apa-apa sejak di lahirkan, mungkin hidup mereka akan lebihbaik.”
“WUIIIIIHHH….CAPEK MIKIR DAN NULISNYA, SAMPE DI SINI DULU YACH…(INI SICH BUKAN BUAH PIKIRAN SAYA, SAYA HANYA PERNAH MEMBACANYA DAN MENGINGATNYA KEMBALI TRUS MENULISKANNYA LAGI UNTUK SODARA-SODARA…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.