PERINTAH PERAYAAN NATAL adalah WARISAN KAFIR
YANG MENGHANCURKAN DASAR IMAN KRISTEN
Terdapat lebih dari sepuluh mitos kekafiran yang bertemakan25 desember dalam sejarah. Berikut ini adalah beberapa diantaranya:
Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Kaisar Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.Apollo, yang terkenal
memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.Attis, dari Pirigia (1200 tahun sebelum Masehi), lahir dari perawan Nana pada 25 Desember; disalibkan, ditempatkan dalam sebuah makam dan setelah 3 hari, bangkit dari kematian.Krishna, dari India (900 tahun sebelum Masehi), lahir dari perawan Devaki; kelahirannya ditandai dengan munculnya sebuah bintang di sebelah Timur; ia melakukan banyak mukjizat dengan para muridnya; dan bangkit setelah kematiannya.Dionysus, dari Yunani (500 tahun sebelum Masehi), lahir dari perawan pada 25 Desember; seorang guru yang melakukan perjalanan keliling, yang melakukan banyak mukjizat, seperti mengubah air menjadi anggur; dia dikenal sebagai 'Raja segala raja", "Anak Tuhan satu-satunya", "Alfa dan Omega", dan masih banyak lagi; dan setelah kematiannya ia kemudian bangkit kembali.Horus dengan ciri-ciri mitos sebagai berikut:
Horus dilahirkan pada tanggal 25 Desember dari seorang perawan Isis-Meri. Kelahirannya ditandai dengan munculnya sebuah bintang di sebelah Timur. Yang kemudian digunakan oleh 3 orang raja untuk menemukan dan memberkati juru selamat yang baru lahir. Pada umur 12 tahun, ia telah menjadi seorang guru yang hebat.
Horus mempunyai 12 orang murid yang menyertai perjalanannya.Demikian juga Serapsis, Isis, Adonis, Bacchus, Osiris,Syamas, Kybele dan lain-lain.
Beberapa ciri dari tokoh-tokoh mitos diatas benar-benarmirip dengan ciri-ciri Yesus yang dipalsukan, yaitu:
Lahir dari perawan pada tanggal 25 Desember,Kelahirannya ditandai dengan munculnya sebuah bintang di sebelah Timur; yang kemudian diikuti oleh 3 orang raja (orang Majus) untuk memberkati,Menjadi guru sejak berumur 12 tahun,dibabtis pada umur 30 dan lain sebagainya.Kita mengenal ini dengan istilah kebohongan sinkretismesetan. Benar Yesus lahir dari perawan, ditandai dengan sebuah bintang,dihadiahkan tiga jenis hadiah yang mahal oleh orang-orang majus dari timur(Lukas 2 dan Matius 1), tetapi tidakbenar Yesus lahir “25 Desember” dan tidak terdapat dimanapun dalam Alkitabyang menuliskan bahwa jumlahorang Majus yang datang membawa hadiah itu ada“tiga”. Namun tidak akan kita jumpai dikartu natal dengan gambar empat atau duaorang Majus. Kita sedang ditipu!
YESUS TIDAK LAHIR PADA TANGGAL 25 DESEMBER
Bandingkan dengan kisah sesungguhnya dalam Alkitab, sebagaimanayang dituliskan dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Lukas 2:1-8:
“Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakansewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing dikotanyasendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea keYudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga danketurunan Daud –supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya yangsedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untukbersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, laludibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidakada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padangmenjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Menurut Matius 2:1, 10, 11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea padazaman Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem.
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalahmereka. Maka masuklah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersamaMaria, ibunya.
Jadi berdasarkan kedua kitab tersebut (kitab yang mencatatperistiwa kelahiran Yesus), Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodesuntuk wilaya Yudea, Yusuf, tunangannya Maryam yang mengandung Yesusberasal dari Betlehem, maka mereka berdua ke sana, dan lahirlah Yesus diBetlehem. Maria membungkus Yesus dengan kain lampin dan membaringkannyadalam palungan (tempat makanan sapi/domba yang terbuat dari kayu) karena padawaktu Yesus lahir penginapan didaerah itu penuh. Peristiwa itu terjadi padamalam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padangrumput, dengan bintang dilangit, yang terlihat oleh orang-orang Majus dari Timur (bukan hanya tiga orang) yang kemudiandatang berkunjung membawah hadiah.
Peristiwa kelahiran Yesus oleh kedua kitab digambarkandengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan dombayang dilepas bebas di padang rumput beratapkan Iangit , menunjukkan kondisi musimpanas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba merekapada malam hari untuk menghindari sengatan matahari diwaktu siang.
Jelaslah fakta Alkitab tersebut menolak kelahiran Yesuspada 25 Desember karena 25 Desember adalah musim dingin. Suhuudara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sampai mungkinuntuk bersalju.
Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible - sepertidikutip buku Alkitab dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): Yesus lahirdalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan: Agustus - September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity -seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi mengatakan sebagai berikut:
“Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesusyang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang harilahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekatBethlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu dinegeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yangtidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahirtersebut aqkhirnya diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi”.
Selanjutnya, Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saatkelahiran Yesus sebagai berikut :
“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padangmenjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorangmalaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka danmereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka : ”Jangan takut,sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruhbangsa : Hari ini telah lahir bagimu Juru selamat, yaitu Kristus, di kota Daud” .
Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padangYudea pada bulan Desember. Biasanya, mereka melepas ternak ke padang danlereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudahdimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yangmenggigil. (The Plain Truth About Christmas oleh Herbert W.Armstrong (1892 – 1986 – Worldwide Church of God, California USA 1984.) Alkitabsendiri dalam Perjanjian Lama, kitab Kidung Agung 2; dan Ezra 10:9,13menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin para gembala danternaknya berada di padang terbuka di malam hari.
Adam Clarke mengatakan : “Adalah kebiasaan lama bagiorang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelangPaskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujanpertama” . [Adam Clarke Commentary, Vol. 5, Page 370, New York]
“Selama domba-domba berada di luar, para penggembalamengawasinya siang dan malam. Bila…hujan pertama mulai turun pada bulanMarchesvan, atau antara bulan Oktober dan Nopember, ternak-ternak itu mulaidimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas dipadang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulangdomba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlahdiambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember,ketika tidak ada domba yang berkeliaran di padang terbuka. Juga tidak mungkindia lahir setelah bulan September, karena di bulan September inilahdomba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai buktiyang ada, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Dalam ensiklopedi manapun atau juga dariAlkitab sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir padatanggal 25 Desember.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan hari kelahiranYesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dibandingkankepada fakta Alkitab, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir padaawal musim gugur – yang diperkirakan jatuh pada bulan September atau sebelumnya—sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.”
Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat danmerayakan hari kelahiran Yesus, sebagaimana yang Dia lakukan perihalkematian-Nya, niscaya hari kelahiran-Nya, tidak akan samar-samar.
PROSES NATAL MASUK KE GEREJA
Perhatikan penjelasan dari enziklopedia umum berikut ini:
“Sunguh banyak tanggal perayaan yang terkait padakepercayaan pagan/penyembah berhala Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutandari perayaan Saturnalia (17 – 24 Desember), dan perayaan menjelang akhirtahun, serta perayaan menyambut kelahiran matahari baru….tidak dapat ditentukansecara pasti (jumlahnya). Adat kepercayaan pagan Brumalia dan Saturnalia sudahberurat berakar dan populer dalam adat istiadat tersebut diambil olehKristen. Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubahjiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan Timur Dekat menentangperayaan kelahiran Yesus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu, KristenMesopotamia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan terhadapdewa Matahari” . (NewSchaff – Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge, artikeltentang “Christmas”
Menjelang abad pertama sampai abad keempat Masehi, duniadikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Mulanya kekristen diburudan disiksa bahkan dibunuh oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin yang naiktahta pada abad keempat Masehi memeluk agama Kristen, terjadilah perubahan;sebuah upaya mengangkat kekristenan dengan meleburnya dengan kekafiran.
Encyclopedia ofBrittanica menuliskannya sebagai berikut :
“Kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 telahmengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25Desember, yang merupakan hari kelahiran anak dewa Mitra atau kelahiran dewaMatahari yang tidak terkalahkan....Orang-orang Kristen Syiria dan Armeniayang sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari,mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran DewaMatahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi, dimana penyusupan ajaran ini kedalam agama Kristen, mulanya dilakukan oleh murid-murid Cerinthus” .
WARISAN KEKAFIRAN YANG MENGHANCURKAN AKAR KEBENARAN GEREJA.
Perayaan Natal sebagai sebuah ajaran baru masuk kedalamkekristenan pada abad ke-4 Masehi. Ketika Konstantin Kaisar Roma masuk Kristen,terjadi sinkretisme (perpaduan agama-budaya / penyembahan berhala) didalam kekristenan supaya bisa diterima dalam kehidupan masyarakatRomawi. Hal itu dimulai dengan menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (DewaMatahari) tanggal 25 Desember dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan = Yesus)yang diperingati pada hari Minggu—Sunday (sun = matahari;day=hari), sekaligus merupakan awal dari penderitaan panjang dari umat-umatTuhan yang sejati.Selanjutnya, melalui Konsili tahun 325, Konstantin kemudianmemutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan: Pertama, hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikanpengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambangdewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga,membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sikap sinkretisme Kaisar Konstantin ini dilanjutkan olehkepemimpinan kepausan, sebuah sistem kepemimpinan yang dengan tepatmenggenapi nubuatan Alkitab dalam Daniel 7 dan Wahyu 13 tentang kekuasaan yangmembawa kegelapan rohani atas nama agama. Kekuasaan ini dinubuatkan akanmulai naik tahkta pada tahun 538 TM dan berkuasa selama 1260 tahun yangberakhir pada tahun 1798.
Di dalam katekismus, kepausan juga telah membuang hukumkedua yang melarang manusia berdoa di depan patung, memperpendek hukum keempatdari 77 kata jadi beberapa kata saja, dan membagi hukum kesepuluh jadi dua,yaitu nomor 9 dan 10. ( Bandingkan sepuluh hukum dalam katekismus Katolikdengan Sepuluh Hukum Tuhan yang benar di Keluaran 20:3-17).
Dia mengubah Sabat menjadi Hari Minggu (hari pertama) danbahwa hampir semua gereja menerima hari suci yang baru. Dengan ini, kepausanmengklaim bahwa “Hari Minggu sebagai hari suci” adalah tanda atau lambangkekuasaan dan wewenangnya
Kepausan ini telah mengubah waktu dalam dua cara: (1) Diamengubah waktu untuk ber-Sabat dari hari ketujuh Sabtu menjadi hari pertamahari Minggu (2) Dia juga mengubah perhitungan waktu Tuhan bagi pembukaan danpenutupan Sabat. Gantinya menghitung hari Sabat dari matahari terbenam Jumatsore hingga matahari terbenam Sabtu petang sebagaimana yang diperintahkan Tuhan(Imamat 23:32), Kepausan mengadopsi juga kebiasaan Roma kafir yang menghitunghari dari tengah malam jam 12 hingga tengah malam berikutnya jam 12. Dan para pemimpin Agama yang hanya ikut-ikutansaja menutup mata dengan fakta ini bahkan dengan giat menipu umat mereka denganmencari-cari alasan untuk membenarkan teologi mereka.
Kesimpulan
Jika perayaan Natal 25 Desember tidak mendapat dukunganyang mendasar dari dari kepausan dalam perjalan sejarahnya, maka hal tersebuttidak akan bertahan hingga saat ini. Namun bersama-sama dengan beberapa praktekkekafiran lainnya, hal itu telah dipertahankan oleh “gereja”. Kita sedangmenghadapi bahaya pemutarbalikan terhadap kebenaran yang begitu hebat diakhirzaman ini. Satu-satunya jaminan bagi kita adalah beriman kepada Tuhan tepatseperti yang difirmankan-Nya.Perayaan 25 desember sebagaimana juga dengan perbaktian“sabat” pada hari Minggu—hari Matahari (Sun-day), adalah warisan dari zamankegelapan rohani dalam dunia kekristenan pada masa kekuasaan Roma Katolikdahulu. Sungguh tidaklah aman untuk tetap melestarikannya.
Lihat saja apa yang ditonjolkan dan di agungkan pada perayaan natal…Sosok yang di sebut Santa Claus /Sinterklas, nama yang di adopsi dari kebaikan Santo Nikolaus yang sukamembagi-bagikan hadiah pada anak-anak, sedangkan asal legenda Sinterklas itu diadopsi dari legenda penyembahan berhala. Itu sebabnya sosok Sinterklas yang muncul adalah seorang tua arif yanggentut dan berjangut panjang yang terbang dengan kereja kijang serta di temanioleh penyihir cilik sebagai pesuruhnya. Bukankah ini Penipuan???...
Kejadian sebagai kitab pertama dari Alkitab menuliskancerita tentang kejatuhan yang dimulai dengan menambahi firman Tuhan (Kejadian3: 1-3), dan kitab wahyu sebagai kitab terakhir dari Alkitab menutup denganmengingatkan dengan tegas untuk tidak menambahi atau mengurangi bagian terkecilsekalipun dari Alkitab (Wahyu 22:18,19).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.