Suatu Masa Kesempatan
H. David Burton
Ini merupakan masa untuk menggapai untuk menyentuh kehidupan seseorang,suatu masa untuk bertekad diri untuk mematuhi hari Sabat, dan suatu masa untukmembantu membuat lampu-lampu bait suci kita menyala dengan terang benderang.
Dalam sebuah pertemuan sakramen baru-baru ini, seorang wanita muda yangcantik menyarankan bahwa sebuah ceramah yang baik hendaknya dimulai dengansebuah humor yang pantas atau suatu kebohongan yang keterlaluan. Kemampuan sayauntuk menyampaikan humor bisa dikatakan sama sekali tidak ada, tetapi
sayadapat mengatakan dengan ketulusan yang mendalam bahwa saya merasa amat nyamandan bebas dari rasa takut sewaktu saya berdiri di mimbar ini.
Sewaktu peringatan 150 tahun kita baru-baru ini selesai, nabi kita yangterkasih memusatkan kembali perhatian kita ketika dia berkata: "Waktunyakini telah tiba untuk berbalik dan menghadapi masa depan. Ini adalah suatu masadengan 1.000 kesempatan. Inilah masa milik kita untuk kita raih dan gerakkanmaju. Betapa merupakan suatu masa yang menyenangkan bagi setiap dari kita untukmelakukan bagiannya yang kecil dalam memajukan pekerjaan Tuhan terus menujutujuan akhirnya yang luar biasa" (Gordon B. Hinckley, dalam ConferenceReport, Oktober 1997, 90--91; atau Ensign, November 1997, 67).
Semua dari kita menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun dalam tantangan terletak beberapadari kesempatan kita yang terbesar. Ketika kita menyadari dan menyikapikesempatan-kesempatan kita, kemajuan, kebahagiaan, dan pertumbuhan rohani akanmengikuti. Kita perlu terlibat dalam menggerakkan pekerjaan Tuhan maju .Meskipun kesempatan yang tersedia bagi kita tidak ada akhirnya, perkenankansaya menyarankan beberapa saja.
Berulang kali kita telahdiingatkan dari mimbar ini untuk sepenuhnya menghormati hari Sabat. Bila kitatidak menguduskan hari Sabat, hari ini adalah waktu yang baik untukmengkomitkan diri untuk meraih kesempatan itu, untuk menerima berkat-berkatyang dijanjikan yang datang dari pengudusan hari Sabat.
Banyak yang akhirnya merasa bahwaistilah "Hari Sabat" dan "hari bermain" adalah sinonim.Seorang teman yang mengelola beberapa toko pengecer kecil dalam lingkunganmasyarakat yang mayoritas adalah OSZA memberitahu saya bahwa dia dapatmengetahui dengan persis kapan pertemuan kebaktian hari Minggu usai karenajumlah pelanggan meningkat secara dramatis. Rekreasi dalam berbagai bentuknya telah menjadi"raja dari hari Sabat."
Ketika Sister Burton dan sayabaru menikah, kami tinggal di bagian tenggara Lembah Salt Lake. Kadang kala,ketika kami membeli belanjaan dari sebuah toko kecil di lingkungan hunian kami,kami mengamati Presiden dan Sister Joseph Fielding Smith di toko yang sama jugaberbelanja. Setelah beberapa pengamatan seperti itu, saya akhirnya mengumpulkankeberanian untuk bertanya kepada Presiden Smith mengapa dia melakukanperjalanan jauh-jauh dari pusat kota, melampaui selusin toko, untuk berbelanjadi toko yang satu itu. Menatap dari tepi atas bingkai kacamatanya dia dengantegas berkata: "Nak! [Dia langsung mendapat perhatian saya]. Sister Smithdan saya menggunakan lembaga-lembaga yang menjaga kekudusan hari Sabat."
Perlunya untuk menghormati hariSabat bukanlah nasihat baru. Kita hanya diberitahu hari ini apa yang telahdiberitahu kepada generasi-generasi sebelumnya oleh para nabi zaman mereka dandikonfirmasikan kembali berulang kali oleh para nabi zaman kita. Tulisan sucizaman akhir berisikan nasihat berikut:
"Dan supaya engkau dapatmenjaga dirimu tak ternoda dari dunia, hendaknya engkau pergi ke rumahsembahyang dan mempersembahkan sakramen pada hariKu yang kudus.
"Karena sesungguhnya inilahhari yang ditentukan bagimu untuk beristirahat dari pekerjaanmu, dan melakukanibadahmu kepada Yang Mahatinggi" (A&P 59:910).
Nah, saya tahu itu sulit,terutama bagi kaum muda kita, untuk memilih untuk mematuhi hari Sabat ketikaregu-regu atletik yang amat ingin mereka ikuti menjadwalkan pertandingan merekasecara teratur pada hari Minggu. Saya juga tahu tampaknya hal kecil bagi banyakorang yang membutuhkan hanya beberapa benda pada hari Sabat untuk berhentisebentar di sebuah toko untuk berbelanja di hari Minggu. Namun saya juga tahubahwa mengingat untuk mematuhi hari Sabat merupakan salah satu perintahterpenting yang dapat kita patuhi dalam mempersiapkan diri kita untuk menjadipenerima dari bisikan Roh.
Ini adalah suatu masa kesempatanbagi keluarga-keluarga untuk berdiri tegak dan ikut terbilang di antara yangberiman yang mematuhi perintah besar yang keempat:
"Ingatlah dan kuduskanlahhari Sabat:
"Enam hari lamanya engkauakan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
"Tetapi hari ketujuh adalahhari Sabat Tuhan, Allahmu" (Keluaran 20:810).
Beberapa tahun lalu, PresidenHinckley menanggapi suatu pengamatan mengenai jumlah pendedikasian ataupendedikasian kembali bait suci di mana dia telah berperan serta selama masajabatannya sebagai seorang Pembesar Umum. Dia mengindikasikan bahwa adalahhasratnya untuk terus terlibat dalam mendedikasikan bait-bait suci setidaknya sampaikita telah memiliki 100 bait suci yang beroperasi. Ketika saya mendengarpernyataan ini, saya tidak dapat menahan diri untuk melakukan hitunganmatematika kecil yang sederhana dan menyadari bahwa jumlah angka yang mewakilibait suci yang kini beroperasi dan jumlah yang mewakili proyek-proyek bait suciyang ketika itu dirancang atau dikonstruksi masih jauh kurang dari 100. KarenaKeuskupan Pimpinan memiliki tanggung jawab untuk mengawasi konstruksi bait sucisewaktu diumumkan, saya teringat dengan amat jelas telah mengatakan kepadanabi: "Presiden, saya berdoa Tuhan akan memberkati anda dengan umurpanjang."
Saya tidak tahu, bahwa mungkinsaja bahkan ketika itu juga Nabi kita sedang dibisikkan dari surga untukmempertimbangkan cara untuk menyediakan lebih banyak kesempatan bagikeluarga-keluarga Orang Suci Zaman Akhir yang layak untuk berperan serta dalamberkat-berkat yang berkaitan dengan pemujaan bait suci. Saya meratap danbersukacita seperti anda bulan April lalu dalam konferensi umum ketika kita mendengarPresiden Hinckley berkata:
"Dalam bulan-bulan terakhirkami telah melakukan perjalanan jauh ke antara keanggotaan Gereja. Saya telahberada bersama banyak orang yang memiliki amat sedikit dari harta dunia ini.Tetapi mereka memiliki di dalam hati mereka suatu iman besar yang menyalaberhubungan dengan pekerjaan zaman akhir ini. Mereka mengasihiGereja. . . . Mereka mengasihi Tuhan dan ingin melakukanpekerjaanNya. Mereka membayar persepuluhan mereka, betapa pun sederhananya.Mereka membuat pengorbanan luar biasa untuk mengunjungi bait-bait suci. Merekamelakukan perjalanan selama berhari-hari setiap kali di atas bus-bus murah dankapal-kapal usang. Mereka menabung uang mereka dan berkorban untuk memungkinkansemua itu.
"Mereka membutuhkan bait-bait suci yang dekat. . . .Sejalan dengan itu, saya mengambil kesempatan ini untuk mengumumkan kepadaseluruh Gereja sebuah program, untuk membangun sekitar 30 bait-bait suci yanglebih kecil segera . . . . Bait-bait suci ini adalah di samping17 bangunan yang kini sedang dilaksanakan . . . . Ini akanmenghasilkan jumlah keseluruhan 47 bait suci baru di samping 51 buah yang kiniberoperasi. Saya pikir kita sebaiknya menambahkan 2 lagi untuk menjadikannyagenap 100 menjelang akhir abad ini" (Dalam Conference Report, April 1998,115; atau Ensign, Mei 1998, 878.
Di awal masa kelegaan ini, para leluhur kita diberkati dengan kesempatanuntuk berkorban amat banyak untuk membangun bait-bait suci. Mereka memberikandengan murah hati dari harta keuangan mereka yang terbatas selain juga buahdari pekerjaan fisik mereka. Ketika bait-bait suci dirampungkan di Kirtland dankemudian di Nauvoo, pengorbanan para Orang Suci amatlah besar. Mereka diberkatiketika mereka menanggapi. Setelah perpindahan para Orang Suci ke puncak-puncakbukit, bait-bait suci mulai muncul di beberapa lokasi di Barat. Setiap proyekbait suci mewakili pengorbanan besar. Berkat-berkat yang dijanjikan secarailahi menantikan mereka yang menyediakan diri bagi kesempatan untuk berperanserta dalam pembangunan bait-bait suci.
Masa kesempatan yang menantikan kita dewasa ini, dalam pelayanan bait suci,adalah berbeda dengan yang tersedia dulu. Kita tidak diharapkan untuk memalupaku, mengukir batu, meraut kayu, menuangkan semen, atau secara fisik berperanserta dalam pembangunan bait suci. Namun, kesempatan yang amat bagus ditawarkankepada kita untuk dengan setia membayar persepuluhan kita agar pembangunan baitsuci dan pekerjaan Tuhan dapat bergerak maju. Kita juga ditantang untuk layakmemberikan diri kita sendiri dalam pelayanan menyediakan tatacara kudus yangmenyelamatkan bagi mereka yang telah mendahului kita. Dinyatakan secarasederhana, kesempatan besar para keluarga Orang Suci Zaman Akhir adalah dalammemastikan bahwa lampu-lampu bait suci kita menyala awal dan larut setiap hari.Mungkin kita dapat menciptakan kebutuhan bagi mereka untuk menyala sepanjangmalam seperti yang terjadi sekarang ini pada akhir pekan di beberapa bait suci.
Beberapa tahun lalu, sebuah perusahaan telekomunikasi besar menggunakandalam iklan mereka ungkapan: "Gapailah dan sentuhlah seseorang."Presiden Hinckley telah mengingatkan kita berulang kali akan banyaknyakesempatan untuk menggapai dan menyentuh seseorang. Dalam berbicara mengenaimereka yang baru-baru ini bergabung dengan kita, dia menggambarkan suatukebutuhan untuk menggapai dan menyentuh mereka dengan kasih dan penemanan;kepada mereka yang tersisih, sebuah sentuhan dorongan, kasih tak bersyarat, dansebanyak mungkin pengampunan bila dibutuhkan; kepada sesama, rekan, dan temankita yang tidak seiman, berkat disentuh oleh Roh Kudus karena perkataan danperbuatan kita.
Dalam pertemuan pelatihan baru-baru ini bagi dewan wilayah dan lingkungansebagai bagian dari sebuah konferensi wilayah yang saya hadiri, penyajian yangdisiapkan dengan baik berpusat pada kesempatan untuk menjadi"disertakan" dari pada "tidak disertakan" dalam menggapaidan menyentuh orang-orang yang baru dan yang kurang aktif, seperti juga merekayang bukan anggota gereja kita. Sister Laura Chipman, seorang presiden RemajaPutri wilayah, menyarankan 5 "I" [dalam bahasa Inggris] untukmembantu kita agar bersikap 'menyertakan' dalam penggapaian kita. Kelima"I" itu adalah: (1.) Introspection. Introspeksi--apakah kitasecara sembrono menyampaikan kesan sikap yang tidak menyertakan? (2.) Identify.Mengidentifikasi--Apakah kita mengetahui orang yang baru dibaptis, yang kurangaktif, atau yang bukan anggota yang tinggal di lingkungan hunian dan masyarakatkita? 3. Individualize. Mengindividualisasi--Apakah kita berusaha untukmengetahui minat, bakat, dan keterampilan mereka yang ingin kita berikanpenemanan? 4. Invite. Mengajak--Apakah kita melibatkan tetangga danteman dalam kegiatan yang tepat? 5. Involve. Melibatkan--Apakah ada caraagar kita dapat memanfaatkan ketrampilan, bakat, dan kemampuan dari mereka yangingin kita sertakan?
Baru-baru ini saya menghadiri pemakaman dari salah seorang teman masakanak-kanak saya. Pria yang baik ini ditantang secara genetik sejakkelahirannya. Dia dapat memahami konsep dengan cukup baik tetapi tidak dapatmembaca atau menulis. Pembicaraannya terbatas pada beberapa kata yang dapatdipahami saja, bersama dengan beberapa ungkapan yang dibuatnya sendiri.Beberapa orang dalam kelompok kami dapat mengenali beberapa perkataan yangdiucapkannya. Namun, biasanya kita dapat menebak dari nada suaranya apakah diamenyatakan keprihatinannya atau kemampuannya yang besar untuk mengasihi.Sebagian besar dari kehidupan masa kecil Lynn dihabiskan di sebuah sekolahkhusus jauh dari rumah. Dia menghabiskan musim panasnya dan banyak liburan dirumah bersama keluarganya. Selama 17 tahun terakhir, Lynn, yang telah didahuluioleh anggota keluarganya yang lain, hidup dalam sebuah pusat perawatan di manakebutuhannya yang banyak dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya.
Pada saat kepergian Lynn, salah seorang teman khususnya mengatur sebuahpemakaman untuk diadakan di gedung pertemuan yang kami hadiri ketika kecil.Hadir pada pemakaman itu adalah teman-teman dekatnya, staf dari pusat perawatanitu, beberapa anggota lingkungan yang mengingatnya dari tahun-tahun lampau, dansekitar selusin teman masa kanak-kanak beserta keluarga mereka. Beberapa priayang bertahan tetap dekat dengan Lynn pada masa-masa tinggalnya yang panjangdan seringkali sepi di pusat perawatan itu memberikan beberapa sambutan lembut.
Segala kenangan kami disegarkan kembali pada saat pemakaman itu. Seorangteman mengenang bahwa pada satu kesempatan pengajar Sekolah Minggu kamimengundang kami untuk membagikan kesaksian kami dalam kelas. Ketika dia secaraberurutan memanggil kami, dia melewati Lynn, mungkin merasa bahwa dia tidakdapat menanggapi dengan pemahaman. Dengan segala kegeraman yang benar yangdapat dinyatakan oleh Lynn, dia membiarkan pengajarnya tahu bahwa diamengharapkan kesempatannya untuk menyatakan diri. Meskipun kami tidak memahamibanyak dari yang dikatakannya, kami merasakan kasihnya dan kedalaman darisebuah roh agung yang secara tragis terkungkung dalam sebuah tubuh yang tidakdapat berfungsi sepenuhnya. Roh dalam kelas itu amatlah kuat!
Ketika staf dan teman-teman khusus dari pusat perawatan menyatakan kasihmereka yang tak bersyarat, jelaslah bahwa Lynn, dalam caranya yang sederhana,telah menggapai dan menyentuh hidup mereka. Selama pemakaman itu, jelaslah bahwasetidaknya tiga dari teman masa kanak-kanak kami bersama keluarga mereka telahmenggapai untuk melayani Lynn dalam cara-cara yang melibatkan kunjunganteratur, perjalanan mobil jarak jauh, undangan makan pada hari-hari istimewa,dan pesta-pesta ulang tahun.
Ketika kisah-kisah dan kenangan-kenangan telah lengkap, kami semua menyadaribahwa teman kami yang tertantang secara jasmani, yang penuh kasih bagaikanmalaikat itu, telah memberi kami dan keluarga-keluarga yang penuh kasih sayang,yang telah berulang kali menggapai dalam kasih, jauh lebih banyak dalam nilaisejati, dari pada yang pernah diterimanya.
Ya, dewasa ini, memang, merupakan suatu masa dengan banyak kesempatan. Ini merupakan masa untuk menggapai untuk menyentuh kehidupan seseorang, suatu masauntuk bertekad diri untuk mematuhi hari Sabat, dan suatu masa untuk membantumembuat lampu-lampu bait suci kita menyala dengan terang benderang, menyebutkanhanya sedikit di antaranya. Saya bersaksi tentang seorang Bapa di surga yanghidup dan tentang PutraNya, Juruselamat kita dan Penebus kita, yang keduanyamengasihi kita tanpa syarat dan yang amat menginginkan agar kita meraih banyakkesempatan yang telah Mereka sediakan. Saya mengakui dan menyatakan kasih sayakepada Nabi tercinta kita, yang, dengan pengabdian besar, mengibarkan panjikita dengan keberanian dan keagungan. Dalam nama Yesus Kristus, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.